Serunya Siswa SD Mugeb Belajar Membatik dan Berpetualang di Sawah, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Septemdira Intan Sari Suprobowati
PWMU.CO – Sorak 150 siswa kelas I SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik, Jawa Timur terus terdengar dalam tiga bus yang mengantar mereka mengunjungi Jalasari Outbound Tulangan, Sidoarjo.
Bus bertolak dari halaman sekolah pukul 06.15 WIB dan tiba di sana sekitar pukul 09.00 WIB, Rabu (3/5/2023).
Selama perjalanan, siswa sekolah penggerak tahap I ini semangat mengetahui kegiatan apa saja yang akan mereka lakukan di sana. Guru pendamping pun tak kalah semangat dan sabar menjawab satu per satu pertanyaan mereka.
“Alhamdulillah anak-anak antusias sekali,” ujar wali kelas I yang ikut mendampingi Septemdira Intan Sari Suprobowati MPd.
Dia menyampaikan, setibanya di lokasi, anak-anak disambut oleh pendamping dan tim Jalasari Outbound dengan senyuman lebar. Setiap kelas terbagi menjadi dua kelompok, laki-laki dan perempuan, untuk membuat yel-yel kelompok.
“Semangat mereka kian terdengar.”
Anak-anak lantas diajak mengunjungi pos-pos yang ada bersama teman sekelasnya. Siswa kelas I Ar Rahman mendapat giliran mengunjungi pos membatik terlebih dahulu. Di pos inilah anak-anak berkesempatan menuliskan nama mereka pada selembar kain seukuran taplak meja. Kemudian satu per satu bergantian membatik pola namanya menggunakan canting.
Di pos membatik ini, terdapat sebuah gambang (alat musik gamelan) yang sukses menarik minat anak-anak. Alhasil, sembari menunggu giliran membatik, mereka pun sibuk bermain gambang.
Usai membatik, anak-anak melanjutkan petualangan mereka menuju sawah. Uniknya, baik guru maupun siswa menaiki mobil bak terbuka. Sisi-sisinya cukup tinggi sehingga aman. Ada pula ‘jendela’ yang memungkinkan anak-anak mengintip kondisi di luar selama perjalanan.
Pengalaman pertama ini membuat seluruh siswa sangat semangat sehingga selama perjalanan terus menyapa warga sekitar yang mereka lewati.
Berpetualang di Sawah
Perjalanan terasa cepat hingga mereka tiba di sawah. Anak-anak belajar cara menanam biji jagung dan memanen terung. Mereka langsung memilih terung yang akan mereka panen karena akan menjadi kenang-kenangan yang dapat dibawa pulang.
Tak disangka, ketika di sawah, siswa kelas I Ar Rahman Dinandra Rafael Hadi agak terjembab ke area sawah yang basah. Meski terkejut, Rafael bersyukur badannya tidak terluka. Hanya tangannya sedikit kotor terkena tanah sawah yang basah.
Keseruan terakhir, memberi makan hewan di kandangnya. Anak-anak menjumpai beragam jenis satwa yang biasa diternakkan seperti kalkun, kambing, ayam, bebek, dan kuda. Wajah mereka selalu ceria dan tertawa menjumpai hewan-hewan itu. Bahkan beberapa siswa tertarik menceritakan hewan peliharaan mereka.
Anak-anak lantas mendengar penjelasan singkat dari tim pendamping Jalasari Outbound. Mereka mendapat selembar daun panjang. Agendanya, bergantian memberi makan kuda dan kambing.
Usai puas memandangi hewan-hewan itu makan dengan lahap, anak-anak kembali menuju pos utama dengan berjalan kaki sambil mempelajari beberapa jenis tanaman. Baik tanaman hias maupun tanaman toga yang ditanam warga di sekitar lokasi field trip.
Matahari sudah meninggi ketika mereka tiba di pos utama. Anak-anak yang sudah mulai merasa lapar pun langsung menyerbu tas mereka masing-masing yang dijajar pada gazebo-gazebo yang tersedia. Sat-set, mereka kompak menghabiskan bekal makan siang yang sudah mereka bawa dari rumah.
Petualangan mereka hingga siang itu ditutup dengan shalat dhuhur berjamaah, namun bergantian, di mushala sebelum bersiap kembali ke sekolah. Sekitar pukul 14.00 WIB, rombongan sekolah ramah anak ini kembali ke Kota Pudak. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.