Keutamaan Silaturahmi: Jangan seperti Lalat yang Suka Kejelekan; Liputan Mahyuddin
PWMU.CO – Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM), Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA), dan Arekmu Desa Suko menyelenggarakan Silaturahim dan Syawalan 1444 di halaman SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi), Jumat (5/5/2023).
Ketua PRM Suko Hendra Sedijalaksana menyampaikan kegiatan ini ditepatkan dengan momen padang bulan. “Kegiatan ini memang ditepatkan dengan padang bulan karena PRM Suko merencanakan secara rutin akan ada Kajian Dalan dan Kajian Padang Bulan. Rencananya akan diadakan tiga bulan sekali di halaman sambil menikmati padang bulan dan mendengar kajian,” jelasnya.
Penceramah tausiah acara adalah Wakil Ketua PDM Sidoarjo Dr Taufik Churahman MAg. Dia mengawali materi dengan menjelaskan keutamaan silaturahmi. “Rasulullah SAW pernah mengingatkan, kalau ingin diberi dua keutamaan maka jalinlah silaturahmi. Kalau ingin rezeki kita ditambah oleh Allah dan umurnya dipanjangkan oleh Allah, syaratnya satu: jalinlah silaturahmi. Saya yakin yang hadir di sini akan mendapatkan dia keutamaan ini: umur dan rezeki,” urainya.
Taufik menjelaskan hakikat silaturahmi itu ketika ada masalah dan itu putus lalu kita berusaha menjalin lagi persahabatan. Itulah yang disebut silaturahmi. “Sekarang itu yang kita lakukan di sini yaitu melestarikan silaturahmi, belum sebenarnya silaturahmi. Maka bisa juga setelah ini kita mencari orang yang jauh dari kita karena ada masalah dengan kita, maka kita harus menjalin kembali silaturahmi dengannya.” terangnya.
Tiga Hal
Dia menyampaikan tiga hal yang perlu dilakukan dan tiga hal yang perlu ditinggalkan dalam menjaga silaturahmi. “Tiga hal yang perlu dilakukan ketika silaturahmi, pertama taaruf. Silaturahmi akan terjalin ketika kita saling mengenal, kita kurang silaturahmi karena kita kurang kenal. Kata pepatah tak kenal maka tak sayang,” ujarnya.
Hal kedua yang perlu dilakukan dalam menjaga silaturahmi yaitu tasamuh, menghormati dan menghargai. Dalam menjalin silaturahmi harus saling menghormati, tidak mempermasalahkan perbedaan. Bukan menjadikan perbedaan untuk saling memusuhi. Hal ketiga, taawun, kekurangan yang lain ditutupi oleh kelebihan yang lain.
Dr Taufik melanjutkan dengan menjelaskan tiga hal yang harus dihindari dalam silaturahmi sesuai Surat al-Hujarat ayat 12: “Pertama, hindari curiga, suudzon, berburuk sangka terhadap orang lain. Contohnya lho kajian bawa anak lima enak makan di sini semua, tidak perlu masak. Contoh lain kalau melihat orang terlambat suudzon: datang kok terlambat. Kalau datang duluan juga dicurigai: lho kalau ada makanan saja datang duluan.”
Kedua, janganlah mencari aib kesalahan orang, Orang yang suka mencari kesalahan orang lain, maka orang itu tidak akan pernah bahagia. Menurutnya, tidak ada orang yang di dunia ini yang bebas dari kesalahan.
“Dalam diri orang ada salah, ada lupa. Lalat itu setiap hinggap selalu mencari tempat yang kotor, kalau kita suka mencari kejelakan orang lain berarti kita seperti lalat. Agar tidak seperti lalat, jangan cari kesalahan orang lain. Kita harus menghargai kelebihan orang lain,” jelas Taufik.
Ketiga, jangan suka ghibah. Jangan suka membicarakan satu dengan lainnya. Orang yang menggunjing saudaranya diperumpakan oleh Allah seperti memakan bangkai saudaranya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni