Di Musywil Nasyiah Bupati Sebut Perempuan Hebat di Gresik, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Ain Nurwindasari
PWMU.CO – Bupati Gresik H Fandi Akhmad Yani SE memberikan contoh sosok perempuan hebat di Gresik Nyi Ageng Pinatih kepada seluruh peserta Musyawarah Wilayah (Musywil) Ke-12 Nasyiatul Aisyiyah (NA) Jawa Timur.
Hal itu dia sampaikan pada sambutannya dalam pembukaan Musyawarah Wilayah (Musywil) Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur yang diselenggarakan di Hall Sang Pencerah Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Sabtu (6/5/2023).
“Bapak ibu yang saya hormati saya mengawali melihat tema yang sangat luar biasa di Musywil Nasyiatul Asisyiyah,” ucapnya mengawali sambutan.
Adapun tema Musywil Nasyiatul Aisyiyah (Nasyiah) kali ini ialah Perempuan Muda Berkemajuan Menguatkan Peradaban.
Dia lantas mengisahkan sosok perempuan yang menjadi tokoh di Gresik pada masanya. “Niki saged ditiru, ada seorang perempuan hebat di Kabupaten Gresik ini, namanya Ibu Nyai Ageng Pinatih. Beliau sosok perempuan yang hebat pada masanya, sangat religius, tokoh spiritual,” ucapnya.
Yani menuturkan Nyi Ageng Pinatih ini merupakan sosok yang mampu berinteraksi dengan semua kalangan.
“Kabupaten Gresik ini dipegang oleh beliau di era Majapahit. Makanya kalau bisa sempatkan jalan-jalan ke Bandar Gresik. Bandar Gresik ini saya ambil dari kamus, Bandar punya arti pelabuhan. Nyi Ageng Pinatih beliau ditunjuk sebagai Kepala Syahbandar,” terangnya.
Nasyiatul Aisyiyah
Dengan jabatan tersebut, Yani menyampaikan hal ini berimplikasi pada kondisi perekonomian di Gresik. Di mana saat ini Gresik ditunjuk sebagai kawasan ekonomi khusus.
“Jadi zaman Majapahit Gresik sudah dilirik, menjadi lokasi perdagangan yang strategis. Beliau (Nyi Ageng Pinatih) superwoman, menguasai kapal datang, perdagangan diatur,” tuturnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, ketika dia memilih Wakil Bupati pilih dari seorang perempuan. “Ibu Aminatul Habibah, walaupun di dalam sejarah di kepemimpinan Bupati Gresik belum ada perempuan. Saya optimis jika kepemimpinan dipegang oleh perempuan, tapi juga tidak merendahkan laki laki,” ucapnya.
Dia berharap kisah Nyi Ageng Pinatih bisa menjadi inspirasi bagi perempuan- perempuan saat ini. “Mudah-mudahan perempuan hebat lahir dari Nasyiatul Aisyiyah. Tidak hanya berorganisasi tapi juga bisa menebarkan kebaikan, seberapa luas bisa menebarkan kebaikan.”
Terakhir, dia mengutip perkataan seorang penyair Arab, Nizar Qabbani yang lahir di Suriah Damaskus yang sering memperjuangkan hak-hak wanita.
“Wanita itu tidak butuh lelaki yang tampan, juga tidak butuh laki laki yang kaya, tapi wanita itu butuh laki-laki yang ketika dilihat matanya, bisa membaca hatinya. Artinya wanita itu tidak hanya mikir berai (berdandan) terus, bedakan terus, tapi isinya nggak ada. Wanita hebat itu isinya berkualitas,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.