PWMU.CO – Ketua PWM Jatim Dr dr Sukadiono MM menyampaikan sambutan pada pembukaan Musyawarah Wilayah (Musywil) Ke-12 Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur , Sabtu (6/5/23) di Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG).
Di hadapan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan hadirin lainnya, Sukadiono menyampaikan visi Nasyiatul Aisyiyah (NA).
Nasyiatul Aisyiyah ini bagian salah satu organisasi otonom di Muhammadiyah yang tentu visi misinya sesuai dengan visi besar Muhammadiyah yaitu Islam berkemajuan.
“Sehingga karena ini menyangkut perempuan, kalau di organisasi otonom khusus Aisyiyah itu adalah perempuan berkemajuan tapi karena ini NA, maka perempuan muda berkemajuan,” terang rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini.
Pria yang akrab disapa Suko ini mengingatkan kembali pesan yang sering disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah tentang empat indikator perempuan berkemajuan.
“Ada empat indikator perempuan berkemajuan yaitu perempuan yang bertakwa, beriman, berilmu dan perempuan yang selalu beramal shalih,” paparnya.
Plus Tiga
Tetapi, sambungnya, karena ini anak-anak muda maka kami dari pimpinan persyarikatan mengharapkan ada tambahan dalam upaya untuk menjadi perempuan muda berkemajuan yang ‘plus’.
“Plusnya itu ada tiga. Yang pertama adalah bagaimana kita bisa meningkatkan communication skill kita, bagaimana perempuan-perempuan muda berkemajuan itu bisa mempunyai kapasitas komunikasi dengan kemampuan yang mungkin di atas rata-rata sehingga nanti bisa membangun kolaborasi dan jejaring dengan kemampuan komunikasi yang dimiliki,” jelas pria kelahiran Jombang ini.
Yang kedua adalah confidence. Para perempuan ini harus percaya diri. Orang yang tak profit itu biasanya susah untuk berkomunikasi, tetapi orang yang konsisten Insyaallah akan mudah untuk berinteraksi, mudah membangun jejaring, mudah berkomunikasi dengan orang lain,” jelasnya.
Ketiga adalah kolaborasi. Sukadiono menjelaskan tentu tidak mungkin meskipun kita punya kemampuan komunikasi, kemampuan rasa percaya diri, tanpa membangun kolaborasi.
“Kita tidak mungkin akan bisa hidup sendirian tanpa ada kolaborasi dan sinergi dengan orang lain dan sepakat dengan yang disampaikan pak bupati tadi, bahwa ibu gubernur kita ini adalah salah satu contoh perempuan berkemajuan yang insya Allah bisa menjadi inspirasi kita,” jelas Suko.
Sukadiono juga mengapresiasi spirit gubernur Jatim yang juga merupakan seorang wanita.
“Saya sering mengamati beliau selalu ingin membawa Jawa Timur ini ke depan menjadi lebih baik lebih maju dan saya kira itu sama dengan visinya Muhammadiyah. Jadi kalau Jawa Timur bangkit, maju dan berkembang, Insya allah Indonesia juga akan menjadi Indonesia berkemajuan,” tuturnya.
Tentunya, sambungnya, dimulai dari provinsi Jawa Timur dan kebetulan gubernurnya adalah perempuan berkemajuan.
Sukadiono menyampaikan harapannya bagi calon pemimpin NA nantinya agar bisa menjadi perempuan berkemajuan seperti gubernur Jatim.
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi inspirasi bagi kita bisa memilih pemimpin-pemimpin 4 tahun kedepan seperti Ibu Hj Khofifah Indar Parawansa,” harapnya. (*)
Penulis Mar’atus Sholichah Editor Mohammad Nurfatoni