Nenek 72 Tahun Ikut Evoting Musyda Aisyiyah: Praktis, Tidak Pakai Celup Tinta; Liputan Mahyuddin langsung dari Trawas.
PWMU.CO – Mudah dan tidak menyulitkan, begitu kesan salah seorang pemilih saat menjajal evoting yang digunakan di Musyda ke-12 Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo di Hotel Grand Whiz, Trawas, Mojokerto, Ahad (7/5/23).
Farida Hanum, anggota Musyda yang mempunyai hak pilih merasa tidak mengalami kesulitan. Nenek 72 tahun dari Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Sepanjang, itu tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan hak pilihnya menggunakan sistem evoting.
“Saya merasa tidak mengalami kesulitan, cuma terakhir tadi sedikit lupa menekan tombol yang biru (submit). Tetapi, alhamdulillah diingatkan oleh petugas,” ujarnya.
Dia berharap, untuk selanjutnya Musyda tetap menggunakan evoting agar prosesnya cepat dan praktis. Farida Hanum juga berharap, para anggota Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Sidoarjo yang terpilih agar selalu berusaha lebih baik.
Perasaan yang sama juga dirasakan Aida Makawi, anggota Musyda dari PCA Sepanjang yang berusia 66 tahun. Sebelum masuk bilik, dia minta petunjuk pada rekan-rekannya yang lebih muda. “Saya belajar terlebih dahulu sama anggota yang muda. Saya lebih suka pakai evoting daripada manual, tidak pakai celup-celup tinta dan lebih praktis,” tuturnya.
Dia berharap, semoga Musyda ini mendapat pimpinan yang lebih bagus. Untuk program yang bagus tetap dipertahankan dan ada inovasi. “Anggota PDA Sidoarjo yang baru juga sampai ke akar rumput, sehingga Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) bisa menikmati kebijakan atau program dari PDA Sidoarjo,” harapnya.
103 Peserta Memilih di Lima Bilik
Dalam pelaksanan evoting ada lima bilik pemilihan, lima komputer yang bisa digunakan. Peserta menunggu antrean untuk masuk bilik. “Rata-rata tiap pemilih membutuhkan waktu 26 detik. Jadi dari 103 pemilih hanya dibutuhkan waktu 27 menit, dan hasilnya bisa langsung diumumkan,” ungkap M Alfan Rosid SKom MKom, Ketua Tim IT Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Selain itu, ada peraturan yang melarang pemilih dan petugas membawa HP dan tas di area pemilihan. “Peserta maupun petugas tidak boleh membawa tas dan hape di area bilik. Hal tersebut untuk menghindari kecurangan,” jelas Fitri Mur Fatimah, salah seorang panitia validasi peserta sebelum masuk bilik pemilihan. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.