Innalillahi, Ucapan Pertama Siti Zubaidah setelah Terpilih sebagai Ketua PDA Sidoarjo; Liputan Mahyuddin langsung dari arena Musyda di Trawas.
PWMU.CO – Siti Zubaidah Syafi’i, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Sidoarjo 2022-2027, menyampaikan pidatonya usai terpilih dalam Musyda ke-12 Aisyiyah Sidoarjo, Ahad (7/5/23). “Pertama-tama kami ucapkan innalillahi wa inna ilaihi rajiun, Musyda saat ini guncangannya sangat luar biasa,” ujarnya.
Bu Zubby, panggilannya, menjelaskan, sebenarnya terpilih dan tidak terpilih merupakan hal yang biasa dalam roda organisasi. “Namun, ketika kita diberi amanah maka tidak boleh menolak, diterima dengan kesungguhan dan penuh pertanggungjawaban,” ungkapnya.
Ketua PDA Sidoarjo periode sebelumnya ini juga mengungkapkan kekagumannya pada ibu-ibu Aisyiyah. “Ibu-ibu Aisyah ini sangat kuat, benar-benar luar biasa. Tidak mudah dipengaruhi oleh pihak luar, sehingga tetap bisa menggunakan hati nurani untuk menentukan pilihan. Benar-benar sebagai ibu-ibu berkemajuan,” ucapnya penuh kekaguman.
Dia kemudian berharap dan mengajak pada para pimpinan yang sudah terpilih untuk berkomitmen. “Saya tidak bisa berjalan sendiri tanpa ibu-ibu semua, jadi saya mohon kepada yang sudah terpilih dan seluruh musyawirin untuk berkomitmen berjalan bersama-sama, saling bersinergi, dan membicarakan secara bersama-sama segala persolan nanti,” harapnya.
Evoting Praktis dan Memudahkan
Musyda ke-12 Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo digelar di Hotel Grand Whiz, Trawas, Mojokerto selama dua hari semalam, Sabtu-Ahad (7/5/23). Digelar di Trawas, kata Zubaidah, agar para peserta dan anggota Musyda yang terdiri dari ibu-ibu bisa fokus. “Hal ini dimaksudkan agar ibu-ibu tidak sering pulang menjenguk rumahnya, ketika rangkaian Musyda berlangsung,” ujar Bu Zubby pada pembukaan, Sabtu (6/5/23).
Musyda ke-12 Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo juga menggunakan evoting. Tim IT dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menyampaikan, penggunaan evoting pada Musyda Aisyiyah merupakan pengembangan dari Musyda Muhammadiyah yang digelar pada bulan Maret lalu.
“Jika yang lalu menggunakan QR Code untuk menyampaikan suaranya, kini dengan Radio Frequency Identity (RFID),” ujar M Alfan Rosid SKom MKom, Ketua Tim IT Umsida.
Penggunaan evoting memudahkan para peserta, termasuk para ibu-ibu lansia. “Alhamdulillah, mudah dan praktis, tidak perlu celup tinta,” ujar Farida Hanum, salah seorang anggota Musyda Aisyiyah dari PCA Sepanjang. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.