Dai Cilik Ini Memeriahkan Musycab Muhammadiyah Brondong. Liputan Cindy Noor Rohmawati, Kontributor PWMU.CO Lamongan
PWMU.CO – Praacara Musyawarah Cabang (Musycab) Ke-9 Muhammadiyah dan Aisyiyah Brondong Lamongan, dimeriahkan dengan berbagai penampilan dari lembaga pendidikan Muhammadiyah maupun Aisyiyah yang ada di Kecamatan Brondong, Ahad (14/5/2023).
Acara yang berlangsung di Pendopo Balai Desa Sendangharjo ini semarak oleh beberapa penampilan. Antara lain Band, Seni Tari, Tapak Suci hingga pidato. Dialah Al Ghazali Tsaqif Ananda Reza. Siswa kelompok B TK ABA 1 Sedayulawas ini menampilkan pidato yang berjudul Tholabul Ilmi (menuntut ilmu).
“Thalabul ilmi faridhatun ‘ala kulli muslimin yang artinya menuntut ilmu adalah kewajiban bagi semua umat Islam. Di zaman yang modern ini, hidup tanpa ilmu bagai malam tanpa rembulan,” katanya mengawali ceramah.
Reza –sapaan akrabnya- menuturkan, hidup tanpa ilmu bagai rumah tanpa lentera, begitu juga ketika kita tidak punya ilmu, maka kita akan hidup dalam kegelapan, kebodohan karena tidak tau arah tujuan.
“Sungguh ilmu itu cahaya, yang akan membimbing manusia di jalan yang benar,” ujar Reza dalam isi dakwahnya.
Taklukkan Dunia dengan Ilmu
Ia pun mengingatkan, bahwa kader Muhammadiyah jangan pernah lelah untuk menuntut ilmu, sebaliknya harus terus belajar tanpa memandang usia, dimana pun dan kapanpun.
“Kita juga harus menaklukkan dunia dengan ilmu dan menjadi generasi-generasi yang cinta ilmu dengan mengharap ridho Allah SWT sebagai bekal kebahagiaan di dunia dan akhirat,” ujarnya.
Pada pidato kali ini, penonton mengapresiasi dengan tepukan yang bergemuruh, karena penampilan yang disuguhkan sangat lucu dan menggemaskan dari segi suara dan sikap. Reza juga beberapa kali terlihat mengajak penonton menjawab beberapa pertanyaan di sela-sela pidatonya.
Guru pembina pidato, Jayyidatul Imaroh SPd memaparkan, bahwa waktu yang diperlukan untuk latihan tidak terlalu lama, yakni 1 minggu.
“Karena sebelum tampil di acara Pra Musycab ini, Reza sudah pernah tampil di acara Pra Musyda Lamongan dan sudah pernah menjuarai acara Pra Musycab Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Brondong dan mendapat juara 1,” terang Datul.
Dia mengaku, kendala yang dihadapi selama latihan alhamdulillah tidak ada. “Hanya saja namanya anak-anak kadang-kadang rewel. Walaupun dalam segi membaca Reza belum terlalu bisa, tapi dalam segi hafalan sangat cepat, sehingga tidak ada kendala selama latihan,” tuturnya (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni