Diksuspala 2023 Dibuka: Ini Bukan Tugas tapi Investasi; Liputan Zaki Abdul Wahid
PWMU.CO – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur mengadakan Pendidikan Khusus Kepala Sekolah (Diksuspala) Special Edition 2023n Batch 1 di Arayana Hotel, Trawas, Mojokerto, Jawa Timur Jum’at (19/5/2023).
Acara bertema Rise and Shine for Muhammadiyah Future School Leader ini dihadiri oleh Ketua PWM Jatim Dr dr Sukadiono MM.
Ketua Majelis Dikdasmen PWM Dr Khozin Msi memohon pada peserta untuk menaruh hati dan pikirannya di Trawas selama lima hari ke depan. “Mohon untuk berkonsentrasi karena ada agenda susulan di tanggal 3 hingga 4 Juni mengadakan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka. Maka kalau ada tugas ya berangkat lagi,” ujarnya.
Khozin kemudian menyampaikan beberapa agenda yang perlu menjadi perhatian peserta Diksuspala Special Edition Batch 1. Salah satunya adalah akan diadakannya pelatihan kebendaharaan yang setara dengan Diploma Satu (D1).
“Harapannya bendahara tidak hanya bisa mengelola keuangan tapi diupayakan pandai mengelola dan mencari pembiayaan,” katanya.
Selain kegiatan pelatihan kebendaharaan, Khozin juga menyampaikan bahwa akan ada Diksuspala Batch 2 dan 3 di tahun pertama periode kepemimpinannya.
Belajar dengan Praktik
Dekan Fakultas Agama Univeristas Muhammadiyah Malang (UMM) juga melaporkan peserta Diksuspala Batch 1 ini berjumlah 120 peserta. Mereka akan dibagikan menjadi 4 kelas. Sedangkan pada Diksuspala Batch ke-2 yang akan dilaksanakan di bulan Juli dengan 242 peserta.
“Diksuspala kali ini didesain sebagai pelatihan yang mengembirakan, tidak perlu khawatir. (Kegiatan ini dirancang) berdasarkan implementing learning, belajar langsung dengan praktik,” ungkap Khozin.
Selanjutnya Khozin menyampaikan paradigma yang dianut terkait sekolah yang baik. “Sekolah akan maju kalau dapat kepala sekolah yang baik, artinya tidak ada sekolah yang baik kalau kepala sekolahnya tidak baik,” kata dia.
Di akhir sambutannya, Khozin menitip pesan untuk tidak melihat kegiatan ini sebagai tugas. “Pelu memandang kegiatan ini sebagai investasi secara personal atau kelembagaan, untuk mengembangkan diri kita untuk menjadi pemimpin, atau kepala sekolah di masa-masa yang akan datang,” pesannya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni