Ingin Wawasan Keagaman Luas dan Luwes, Ngopinya Harus Jauh; Liputan Waviq Amiqoh
PWMU.CO – Jika ingin wawasan keagaman luas dan luwes maka ngopinya harus jauh. Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Prof Dr H Biyanto MAg menyampaikan itu di Hall Lantai 4 Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Gresik, Sabtu (20/5/23).
Amanat disampaikan pada pengukuhan anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA), Unsur Pembantu Pimpinan (UPP) PDM Gresik, Badan Pembantu Pimpinan (BPP) PDA Gresik periode 2022-2027.
“Tagline anak muda, ngopinya harus jauh. Falsafah ngopi itu penting termasuk bagi ibu-ibu Aisyiyah ngopinyaharus jauh, ngopi ke Amerika, Australia maupun ke Timur Tengah,” tandasnya.
Falsafah batas bahasaku batas duniaku, bahasa menjadi penting, maka mari kita dorong anak-anak kita, kader-kader kita supaya berdiaspora.
Ada inspirasi dari sl-Qur’an pada surat Yusuf ayat 167: “Dan Ya’qub berkata: “Hai anak-anakku janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; namun demikian aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikitpun dari pada (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nya-lah aku bertawakkal dan hendaklah kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakkal berserah diri.”
“Penting bagi kader-kader Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk berdiaspora, ada yang menjadi pendidik, saudagar, politisi, engineering, maupun ahli hukum. Ini perlu kita petakan,” ajaknya.
Biyanto mengatakan, kita diingatkan dengan pesan KH Ahmad Dahlan: Jadilah dokter sesudah itu kembalilah kepada Muhammadiyah. Jadilah master, insinyur, dan profesional lalu kembalilah kepada Muhammadiyah.
Berdiaspora itu menjadi penting. “Mari kita dorong kader-kader kita untuk berkiprah sesuai dengan minat masing-masing, jangan paksa mereka untuk semuanya berpolitik atau menjadi guru. Biarkan menjadi seperti yang mereka inginkan,” tegas dosen UIN Sunan Ampel Surabaya.
“Kita semua ingin mengakhiri periodisasi 2027 dengan sesuatu yang benar-benar wow dan bersejarah, bisa menjadi legasy atau warisan,” jelasnya.
Kami sedang proses membangun training center di Prigen, mudah-mudahan dengan bangunan awal itu potensi dari amal usaha Muhammadiyah (AUM) jika ada kegiatan bisa disinergikan. “Lebih baik belanja ke rumah sendiri,” pesannya.
Kami di PWM Jawa Timur dengan kaitan peningkatan kapasitas anggota pimpinan, akan ada kegiatan capasity building yang dilanjutkan dengan PDM se-Jawa Timur yang akan dibagi dalam dua sesi.
“Harapannya kita akan memiliki visi yang sama, niat yang sama supaya nanti kita mengakhiri kegiatan ada sesuatu yang kita banggakan dan ada legacy yang kita tinggalkan,” tutupnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni