Masuk Bursa Cawapres, Muhadjir Effendy ingin menyelesaikan tugas menjadi menteri husnul khatimah; Liputan Darul Setiawan.
PWMU.CO – Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof Dr Muhadjir Effendy MAP menanggapi wacana pencalonan dirinya untuk menjadi wakil presiden 2024.
Hal tersebut diutarakannya pada PWMU.CO usai menjadi saksi nikah dalam besanan sesama kader Muhammadiyah. Yakni pernikahan Rafiqatul Hikmah dengan Najmuddin Tsaqib. Keduanya adalah putra dan putri penasihat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Nur Cholis Huda dan Wakil Ketua PWM Jatim Tamhid Masyudi. Acara berlangsung di Masjid An Nur, Komplek Perguruan Muhammadiyah Sidoarjo, Ahad (21/5/23).
Usai akad nikah, Prof Muhadjir yang meninggalkan masjid usai diajak foto bersama dengan para undangan, menyampaikan tanggapan soal kabar dirinya yang masuk bursa cawapres Prabowo maupun Ganjar Pranowo. “Kan Muhammadiyah bukan partai, dan yang di Muhammadiyah yang layak kan bukan hanya saya,” ujarnya santai.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu kemudian menjawab diplomatis dan tetap wait and see. “Lihat saja nanti perkembangannya,” imbuhnya.
Ketika ditanya apakah ada keinginan untuk menjadi wakil presiden, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI 2016-2019 itu juga menjawab dengan rendah hati. “Saya ingin menjadi menteri sampai selesai. Ingin menyelesaikan tugas (sebagai menteri). Mudah-mudahan sampai terakhir dan husnul khatimah,” tuturnya.
Masuk Kandidat
Sebelumnya diberitakan, Menko PMK RI Prof Dr Muhadjir Effendy masuk dalam bursa pencalonan capres dan cawapres 2024. Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu juga digadang-gadang bisa menjadi wakil presiden dari Prabowo atau Ganjar Pranowo.
Seperti yang dimuat dalam PWMU.CO, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, Muhadjir cocok berpasangan dengan Capres PDIP Ganjar Pranowo.
Menurut dia, Muhadjir memiliki karakter yang kuat. Memiliki pengalaman dan kredibilitas tinggi di pemerintahan, khususnya bidang pembangunan manusia dan kesejahteraan sosial.
Senada dengan Ujang, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Hotman M Siahaan.
Menurut dia, Muhadjir layak jadi bacawapres termasuk Ganjar. “Dia pas dipasangkan dengan Ganjar, apalagi Muhadir itu sudah lama dekat dengan Megawati,” tegas Hotman. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.