Tolonglah Allah melalui golongan Ini, pesan Saad Ibrahim dalam Halal Bihalal PWM Jatim; Liputan Darul Setiawan, kontributor PWMU.CO.
PWMU.CO – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr Saad Ibrahim MA memberikan tausiah Halalbihalal bertema Silatul Fikr dan Amal, Ahad (21/5/23). Kegiatan bertempat di Auditorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Di awal penyampaiannya, Saad Ibrahim bertanya pada undangan yang hadir, apa bedanya Sekretaris Umum (Sekum) dengan Ketua PP Muhammadiyah. “Kalau sekum itu boleh ngawur, sedangkan ketua boleh lebih ngawur,” canda dia menyindir Prof Abdul Mu’ti yang disambut gerr hadirin.
Saad kemudian menunjukkan ‘pengawuran’ dari sekum tadi. Yakni saat menyebut yang duduk di tengah ini moderator itu moderat. “Berarti yang di pinggir ini ekstrem,” ujarnya, yang disambut tawa.
Tadi juga, lanjutnya, sekum mengakhiri pidato dengan mengatakan nasrun minallah wa fathun qarib. “Nah, yaitu menjadi bagian penting dari mindset yang dibangun di Muhammadiyah. Maknanya, kita ini ndak bisa, nyelesaikan masalah umat seperti juga bangsa tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalah bangsa itu sendiri,” jelasnya.
Tapi Allah, lanjut dia, memberi jalan di dalam surat Muhammad ayat 7: “Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong Allah, maka Allah akan menolongmu bahkan memperkokoh kedudukanmu.”
“Bagaimana menolong Allah?” tanyanya.
Representasi Allah
Dalam sebuah hadits Qudsi, Allah mengatakan melalui lisan Nabi Muhammad ketika aku sakit kenapa tidak aku jenguk, ketika aku lapar kenapa tidak engkau beri makan? Maka representasi Allah, Allah merepresentasikan dirinya di bumi ini ialah pada mereka yang menderita, mereka yang lemah
“Maka menolong Allah, artinya kita lakukan dengan menolong, punya keberpihakan pada yang lemah, dan itu kalau kita lakukan, tidak saja kita ini akan ditolong oleh Allah, tapi juga diperkokoh kedudukan kita,” terangnya.
Wa yusabbit aqdamakum, dalam Tafsir at-Thabari disebut dengan wa yu qawwikum alaihim, pada mereka yang saat perang itu dilawan kaum muslimin. “Maknanya, kalau pola pikir ini yang kita breakdown dari al-Quran dan kita wujudkan dalam amal. Berpihak pada yang lemah, maka kita akan ditolong oleh Allah melaksanakan amanah ini dengan baik,” ungkapnya.
Termasuk, lanjutnya, kita akan diperkuat kedudukan kita di hadapan Allah. “Dan dalam konteks sekarang ini, hampir pasti di PDM ini tidak sama, ada yang lemah ada yang kuat. Amal usaha juga begitu, ada yang kuat, juga ada yang lemah,” imbuhnya.
Kita ini silakan, karena diperintahkan untuk berfastabiqulkhairat, maka silakan masing-masing untuk membesarkan dirinya, berlomba-lomba dengan yang lain. Itu yang kita sebut dengan ego sektoral.
“Tapi di atas ego sektoral itu ada ego komunal, maka dengan ego komunal itulah kalau kita pahami, maka yang kuat harus membantu yang lemah. Kalau itu yang kita lakukan, maka Muhammadiyah ini akan ditolong, ditolong, dan ditolong, bahkan dikukuhkan oleh Allah. Nasrun minallah wa fathun qarib,” tutupnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.