PWMU.CO– Optimalkan Cabang dan Ranting, Lembaga Pengembangan Cabang-Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCR-PM) PDM Kota Surabaya menerapkan strategi baru.
Hal itu disampaikan Ketua LPCR-PM Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya M. Jahja Sholahuddin SPd usai serah terima jabatan di Gedung Dakwah Jl. Wuni 9 Surabaya, Rabu (24/5/2023) sore.
Sore itu PDM Kota Surabaya menyerahkan SK delapan majelis, lembaga, dan biro. Yaitu Majelis Tarjih dan Tajdid, Lembaga Dakwah Komunitas, Lembaga Resiliensi Bencana, Lembaga Pengembangan Cabang-Ranting dan Pembinaan Masjid, Biro Klik Jodohmu.
Juga Majelis Lingkungan Hidup, Lembaga Pengembangan Pesantren, Lembaga Pemeriksa Halal dan Kajian Halalan Thayyiban.
Strategi baru itu, kata Jahja, pembentukan koordinator wilayah Surabaya Pusat, Utara, Timur, Selatan, dan Barat. ”Dengan pembagian per wilayah tugas pengembangan PCM-PRM dan masjid lebih intensif, fokus, dan sudah mengenal daerahnya,” katanya.
Dia menerangkan, koordinator wilayah itu berisi aktivis PCM dan PRM di wilayah yang bersangkutan sehingga sudah mengenal medan dakwah dan personalnya. Ini memudahkan komunikasi. ”Kalau ada persoalan para koordinator itu bisa cepat menyelesaikan,” tuturnya.
Program kerja LPRC-PM, sambung dia, adalah optimalkan cabang dan ranting supaya berkembang dengan strategi memperbanyak kaderisasi, pemantapan ideologi, militansi, memakmurkan masjid, pengembangan amal usaha pendidikan, sosial, dan ekonomi.
”Misalnya PCM atau masjid bisa membina jamaah dengan memberikan fasilitas usaha sehingga warga sekitar masjid merasakan manfaat keberadaan Muhammadiyah,” ujar Jahja.
Pembinaan masjid, ujar dia, kita fokuskan pada kemampuan manajemen takmir sehingga fungsi masjid bukan hanya tempat ibadah namun juga punya fungsi sosial ekonomi. ”Penguatan takmir masjid juga menjadi perhatian untuk mencegah terjadinya penguasaan masjid oleh kelompok lain,” tandasnya.
Sementara Wakil Ketua PDM Kota Surabaya Drs Mohammad Lutfi dalam sambutannya mengatakan, menjadi pengurus majelis dan lembaga merupakan amanah maka jalankan amanah itu dengan baik hingga selesai.
”Orang yang menjalankan amanah ini kalau melakukan dengan ikhlas bakal mendapat insentif pahala. Ini menjadi nilai lebih dibandingkan orang lain. Kita tidak hanya mendapatkan pahala shalat dan puasa, tapi juga pahala berdakwah,” katanya.
Penulis M. Syafii Editor Sugeng Purwanto