Pencak Macan dan Mesin Waktu Ramaikan Pra-Musycab XI Gresik, liputan kontributor Gresik Laila Thoharatun Nufus
PWMU.CO – Kesempatan tampil pada even pentas seni Semarak Pra-Musyawarah Cabang (Pra-Musycab) XI Muhammadiyah-Aisyiyah Gresik tidak disia-siakan. Even ini digelar di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Jalan KH Kholil 90 Gresik Jawa Timur, Sabtu (27/5/2023).
Peserta didik dari lima lembaga pendidikan Muhammadiyah di Kecamatan Gresik menunjukkan penampilan terbaiknya. Kelima lembaga tersebut adalah PAUD Walidah, TK Aisyiyah 1, SD Muhammadiyah Kompleks Gresik (SD Mugres), SMP Muhammadiyah 1 (Spemutu) Gresik, dan SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik.
Berbarengan dengan kegiatan Jalan Sehat dan Bazar Pra-Musycab XI Gresik, PAUD Walidah menampilkan putra-putri hebat mereka lewat sebuah tampilan gerak dan lagu. Kelucuan dan rasa percaya diri mereka sangat kentara ketika di atas panggung. Penonton pun memberi apresiasi tepuk tangan yang meriah.
TK Aisyiyah 1 Kabupaten Gresik juga tidak mau kalah dengan menunjukkan bakat anak didik mereka. Lewat sebuah penampilan musik angklung, penonton terlihat menikmati aksi para siswa.
Pencak Macan
SD Mugres pun juga tidak kehabisan ide tampilan. Mereka menampilkan tari Kluwung Mas yang disajikan oleh Aliya Ruciragati Paringgie Sosrokusumo, siswa kelas IV. Selain itu, ada juga tampilan kesenian khas Gresik, yakni pencak macan. Sebanyak 19 siswa kelas IV dan V menampilkan pencak macan lengkap dengan pemain karawitannya.
Sedangkan, Spemutu menunjukkan bakat hebat siswanya melalui penampilan menyanyi. Siswa kelas VII M Shaddam Attallah membawakan lagu berjudul Mesin Waktu.
Melengkapi pertunjukan, siswa Smamsatu tampil dengan konsep accoustic performance. Tiga siswanya mengiringi sela-sela acara mulai awal hingga akhir.
Panitia pelaksana Musycab XI Muhammadiyah-Aisyiyah Gresik Setia Rakhmadi menuturkan sekolah-sekolah tersebut sengaja diundang untuk menampilkan bakat siswanya.
“Ini sebagai bentuk apresiasi kami kepada siswa, kader muda Muhammadiyah, agar lebih bergairah dalam menghidupkan persyarikatan. Terutama melalui apresiasi seni,” ujar Tiar, sapaan akrabnya ini. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.