PWMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya Drs H Zayyin Chudlori MA menjelaskan bahwa di Indonesia saat ini ada 2 haluan yang berlomba saling klaim dan memengaruhi yakni ‘Islam ke-Indonesian’ dan ‘Indonesia ke-Islaman’.
“Sebagai umat Islam, kita harus mengambil posisi sebagai Islam ke-Indonesian. Haluan ini yang konsisten berjuang untuk bangsa dan tidak terjebak dalam politik transaksional yang bersifat pragmatisme,” ujarnya di hadapan jamaah Kajian Ahad Pagi yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wiyung di Masjid At Taqwa Komplek Perguruan Muhammadiyah Wiyung, Surabaya, (7/5).
(Baca: Din Syamsuddin: Tak Dapat Dibayangkan Keadaan Indonesia jika Umat Islam Tidak Toleran)
“Di mana posisi Muhammadiyah saat ini?” tanya Zayyin. Menurutnya, Muhammadiyah tidak berada di posisi manapun karena Persyarikatan yang didirikan KHA Dahlan ini tidak mau terjebak dan larut dalam hawa panas politik. Meskipun, lanjutnya, dengan sikap ini Muhammadiyah sering dicap tidak tegas dan tidak berpartisipasi aktif dalam demo-demo yang digelar untuk memperjuangkan kepentingan Islam.
Kepada warga Muhammadiyah, Zayyin lantas memberikan pedoman bagaimana bersikap di tengah suhu panas politik Indonesia belakangan ini. “Pertama jangan reaksioner,” ucapnya.
Kedua, kata dia, jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang membenturkan antara nasionalisme dan islamisme. “Ketiga, selalu tabayun jika ada berita copas yang sumbernya tidak jelas,” tuturnya.
(Baca juga: Ternyata, Inilah Perintah Khusus yang Dilupakan Umat Islam Indonesia)
Keempat, lanjutnya, harus berani mewarnai media massa yang hari ini seolah-olah menjadi bacaan wajib yang harus disimak. “Kelima, kita harus tetap mewarnai kehidupan berbangsa dan bernagara dengan cerdas meski tidak harus naik panggung,” kata Zayyin.
Keenam, kata dia, Muhammadiyah harus bisa merangkul semua pihak untuk senantiasa berkoordinasi agar keadaan lingkungan aman dan tentram. Pada bagian akhir menekankan bahwa semua itu harus diniatkan untuk beribadah kepada Allah semata. (Ferry Yudi AS)