SMK Muhipro Menggelar P5, Kunjungi 3 Dunia Usaha, liputan kontributor PWMU .CO Kota Probolinggo Uswatun Chasanah.
PWMU.CO – SMK Muhammadiyah 1 Probolinggo (Muhipro) Jawa Timur melaksanakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di Dunia Industri pada Senin (29/5/2023).
P5 merupakan salah satu inovasi dalam kurikulum merdeka yang bertujuan untuk memberikan siswa pengalaman nyata dalam mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila melalui serangkaian aktivitas projek pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas.
SMK Muhipro melaksanakan P5 di salah satu perusahaan jasa di bidang pelayanan internet Inflaynet untuk jurusan Teknik Jaringan dan Komputer(TKJ). Jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AK) melaksanakan P5 di sebuah perusahaan jasa bidang perbankan Baitul Tanwil Muhammadiyah (BTM). Sedangkan Jurusan Asisten Keperawatan (KP) serta Farmasi Klinis dan Komunitas melaksanakan P5 di Rumah Sakit Ibu dan Anak Muhammadiyah (RSIAM) Rrobolinggo.
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh siswa kelas X TKJ, AK, KP, dan FR ini mengangkat tema Kebekerjaan. Mereka didampingi oleh guru mata pelajaran (Mapel) P5.
Inflaynet, BTM dan RSIAM
Di Inflaynet siswa TKJ diajari bagaimana cara pemasangan kabel fiber optik hingga terkoneksi ke jaringan internet. Di BTM siswa dijelaskan sejarah pendirian BTM hingga macam-macam produk tabungan.
Di RSIAM siswwa KP dan FR mendapatkan pembekalan tentang Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) dari Direktur RSIAM dr Benny Rahman Khomaini di aula RSIAM.
Menurut dr Benny, di RS resikonya lebih tinggi karena tempatnya orang- orang sakit. Limbahnya juga resikonya lebih tinggi karena bisa menularkan penyakit. Maka di RS perlu adanya K3 khusus. Tim K3RS di RSIAM sudah mendapatkan pelatihan K3 dan manajemen resiko. Di RS ada beberapa resiko antara lain resiko manajemen, resiko fasilitas dan resiko medis.
“Kesehatan berhubungan dengan penyakit, sedangkan keselamatan ada kaitannya dengan ancaman terhadap nyawa,” ujarnya.
Dia menjelaskan, di lingkungan juga harus menerapkan K3 sehingga ada Tim PPI (Pengendalian dan Pencegahan Infeksi), dan ada tim pengolah limbah.
“Dalam penanganan limbah, RSIAM bekerja sama dengan pihak pemusnahan limbah. Mulai dari penyimpanan, pengangkutan, hingga pemusnahan limbah,” dokter lulusan Universitas Airlangga Surabaya ini.
Pengolahan Limbah Padat dan Cair
Sementara itu Ketua Tim K3 RSIAM Kasman Sulantoro SPdI mengungkapkan, di RSIAM ada dua macam limbah yaitu limbah padat dan cair. “Untuk limbah padat RSIAM belum punya Incenerator sehingga untuk memusnahkan limbah padat RSIAM bekerja sama dengan pihak lain. Sedangkan untuk limbah cair RSIAM sudah punya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL),” jelasnya.
Untuk mengenal K3 di RSIAM, siswa kemudian diajak Kasman dan Koordinator Bahan Berbahaya dan Beracun(B3) Barika Isti’anatil Hidayah SKM, serta didampingi oleh Koordinator Proteksi Kebakaran Sulaiman keliling RSIAM.
Dimulai dari pos satpam, instalasi darurat listrik, instalasi gas oksigen, instalasi pengolah limbah, gudang obat, apotek, hingga ruang perawatan anak. Barika mengajak siswa melihat unit pengolahan limbah B3, limbah padat dan limbah cair. Ia menjelaskan secara detail bagaimana proses pengolahan limbah di RSIAM.
“Ini adalah kolam bio indikator, sebagai hasil akhir pengolahan limbah cair yang sudah tidak mengandung B3 sehingga ikan-ikan ini bisa hidup”, terangnya sambil menunjuk kolam yang berisi ikan-ikan koi.
Selanjutnya siswa dibawa ke gudang farmasi dan apoteknya. Giliran Mahartri Syamsunarsih SFarm Apt menjelaskan bagaimana K3 di bagian farmasi atau obat-obatan.
Terakhir menuju ruang perawatan anak-anak. Di ruang perawat apt Achmat Bagas Apriliyanto SFarm menjelaskan K3 dan APD di RS. Di akhir kunjungannya, siswa FR dan KP foto bersama di depan RSIAM.
Salah satu siswa kelas X FR Alfira Rizkia Dewi mengungkapkan rasa senang dan puasnya karena bisa melihat secara langsung penerapan K3 di RSIAM.
“Saya senang sekali bisa mengikuti kunjungan ke RSIAM walau tugas-tugas P5 membuat saya pusing dan begadang setiap malam untuk menyelesaikan tugas P5,” ujarnya sambil tertawa. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.