Smamsatu Gresik Teken MoU dengan International Islamic School Malaysia; Penulis M. Ali Safa’at
PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik meneken memorandum of understanding (MoU) dengan International Islamic School Malaysia (IISM), di Unimus, Senin (5/6/2023).
Penandatangan kerja sama (signing collaboration) ini difasilitasi oleh International Relation Office (IRO) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus). Acara diikuti oleh ratusan peserta dari 60 sekolah dari Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Sumatera Barat.
Kepala Smamsatu Gresik Ainul Muttaqin SP MPd menjelaskan, ada empat program yang ditawarkan dalam MoU ini. Yaitu International Sister School Program, Student and Staff Exchange Program, Twinning Program, dan International Curriculum.
Ainul yang langsung hadir di Unimus menjelaskan Smamsatu Gresik mengikuti kegiatan ini untuk menambah dan memperbanyak kerja sama dengan lembaga pendidikan luar negeri.
“Juga untuk menciptakan peluang bagi siswa ataupun guru Smamsatu agar lebih banyak lagi yang bisa menuntut ilmu di luar negeri,” ujarnya.
Dia menjelaskan, tahun lalu Smamsatu Gresik telah melakukan kerja sama dengan dua lembagan pendidikan di luar negeri. Yakni Sri Seremban Malaysia dan I Shou University of Taiwan.
“Maka sekarang waktunya kita untuk melakukan kerja sama lagi dengan lembaga pendidikan luar negeri lainnya, agar bisa memperbanyak siswa ataupun guru kita untuk mencari ilmu di luar negeri,” katanya.
Ainul menembahkan, mengapa saat ini memilih bekerja sama dengan International Islamic School Malaysia (IISM). Menurutnya secara kultur, sama-sama memiliki model boarding.
Selain itu, lanjut dia, pada tahun 2019, Smamsatu Gresik pernah melakukan kunjungan dan belajar bersama siswa siswi IISM yang berasal dari berbagai negara ini.
“Pada tahun 2019 itu siswa Smamsatu diberikan pengalaman belajar langsung dengan guru-guru dan siswa IISM yang berasal dari banyak negara di luar Malaysia, dan itu membuat kami tertarik,” katanya.
Ainul berharap penandatanganan MoU ini bisa dikembangkan dengan lebih baik lagi untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan di kedua lembaga. (*)
Editor Muhammad Nurfatoni