(Bukan) Lord Luhut; Oleh Dhimam Abror Djuraid, Wartawan Senior
PWMU.CO – Lord adalah gelar bangsawan di Eropa, khususnya di Inggris, yang diberikan kepada seseorang yang memiliki wewenang, kendali, atau kuasa atas pihak lain, selaku majikan, pemimpin, atau penguasa. Penggunaan kata lord ditujukan untuk seseorang yang berkuasa atau memiliki kekuasaan seperti anggota kerajaan.
Pada sistem feodalisme, kata lord memiliki arti yang luas, bebas, dan bervariasi. Seorang overlord adalah orang yang memiliki tanah yang dikelola oleh tuan tanah yang stratanya lebih rendah darinya.
Dalam strata sosial Inggris lord mempunyai derajat yang tinggi dan terhormat. Hanya orang-orang tertentu yang punya hubungan darah dengan kerajaan, atau punya jasa khusus kepada kerajaan, yang boleh menyandang gelar itu. Orang akan bangga menyematkan gelar lord di depan namanya.
Tetapi tidak bagi Luhut Binsar Panjaitan (LBP). Menteri Koordinator Maritim dan Investasi itu malah merasa gerah dan tidak suka dengan gelar lord itu. Pasalnya, gelar itu bukan dia dapat dari kerajaan Inggris yang bergengsi, tapi didapatnya dari aktivis lingkungan dan HAM (hak asasi manusia) Haris Azhar dan Fadia Maulidiyanti dari Kontras (Komisi Orang Hilang).
Perihal ketidaksukaan LBP terhadap gelar lord versi Haris dan Fatia itu terungkap dalam persidangan, Hal itu ia sampaikan saat LBP hadir sebagai saksi dalam sidang kasus pencemaran nama baik dengan terdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis, 8 Juni 2023.
BP menilai julukan ‘Lord’ yang disematkan kepadanya dalam podcast Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti di YouTube merendahkan dirinya. Dalam sidang dakwaan sebelumnya, Jaksa penuntut umum (JPU) menyinggung soal video percakapan Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti. Jaksa mengutarakan video berjudul”Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya’’. Konten ini membuat LBP keberatan hingga akhirnya melaporkan Haris ke polisi.
Salah satu pernyataan yang dipermasalahkan terekam pada menit 14:23 sampai 14:33. “’Nah kita tahu bahwa Toba Sejahtera Group ini, juga dimiliki sahamnya oleh salah satu pejabat kita,” Fatia menyebutkan pejabat yang dimaksud adalah Luhut Binsar Pandjaitan. Kemudian Haris menambahkan ‘LBP the Lord. The Lord’.
Dalam video ini, Haris dan Fatia membahas tentang Luhut yang mereka sebut bermain dalam isu pertambangan di Papua. Pernyataan lain yang dipersoalkan Luhut terekam pada menit 18:00 hingga 21:00.
Fatia, kata jaksa, menyatakan Luhut sebagai penjahat. “’Iya dan lucunya juga Bang dari orang-orang yang ada di sini, di circle ini. Mereka juga tim pemenangannya Jokowi di tahun 2015’,” ucap Fatia di podcast tersebut.
Sebutan Lord dipakai untuk menggambarkan seseorang yang dianggap powerful. Luhut disebut lord karena jabatannya yang sangat banyak di lingkup pemerintahan. Dalam dunia pergaulan sosial banyak juga anak-anak muda yang dijuluki sebagai sultan karena kaya raya. Sejauh ini tidak ada yang menggugat karena disebut sebagai sultan. Sebaliknya malah banyak yang suka dengan sebutan itu karena merasa bergengsi.
Jabatan-Jabatan Strategis
Luhut punya jabatan paling banyak di antara para pembantu Jokowi. setidaknya ada 15 jabatan yang pernah diembannya selama pemerintahan Jokowi. Hal ini menunjukkan kedekatan dan kepercayaan Jokowi kepada Luhut.
Dua orang itu bersahabat sejak lama. Ketika Jokowi masih menjadi pedagang mebel di Solo keduanya sudah bersahabat dengan erat. Hal itu berlangsung sampai Jokowi menjadi gubernur DKI dan menjadi presiden RI. Hubungan yang bersejarah ini membuat Luhut dan Jokowi unsparable, tidak terpisahkan.
LBP memegang jabatan-jabatan penting dalam kabinet Jokowi. Tugas-tugas paling strategis di kabinet Jokowi pernah dipegang oleh LBP. Ketika Indonesia mengalami pandemi Covid-19 LBP menjadi orang yang paling dipercaya oleh Jokowi untuk mengatasinya.
LBP berada di balik keputusan-keputusan penting Jokowi. Berbagai investasi strategis besar di Indonesia melibatkan pemikiran LBP. Beberapa proyek investasi besar bersama China merupakan kerja LBP. Proyek-proyek investasi penting seperti kereta api cepat Jakarta-Bandung merupakan kerja LBP.
Karena posisi dan pengaruhnya yang strategis itulah LBP menjadi orang yang paling powerful dalam inner circle Jokowi. Karena posisinya yang sangat penting itulah orang-orang menjulukinya sebagai ‘’Lord Luhut’’.
Haris dan Fatia bukan orang pertama yang memakai sebutan itu untuk LBP. Tapi LBP menjadi tidak senang karena dalam podcast itu Haris dan Fatia menyebut LBP berada di balik investasi di beberapa wilayah Papua yang ditengarai merusak lingkungan.
Sebelum podcast beredar terlebih dahulu sudah ada buku berjudul ‘’Coalruption’’ yang dibuat berdasarkan hasil investigasi beberapa LSM (lembaga swadaya masyarakat) lingkungan. Laporan itu menyorot keterlibatan elite politik Jakarta dalam bisnis tambang di Kalimantan yang merusak lingkungan dan melanggar aturan. Nama LBP pun disebut-sebut berada dalam jaringan itu.
Sebagai menteri yang bertanggung jawab terhadap investiasi dan kemaritiman LBP menjadi arsitektur utama proyek-proyek investasi yang menjadi andalan Jokowi. Program hilirisasi yang sekarang sedang digalakkan adalah salah satu program andalan Jokowi.
Tidak semua proyek yang ditangani LBP sukses. Ada beberapa yang gagal. Salah satunya adalah upayanya untuk menarik Tesla berinvestasi ke Indonesia. LBP sudah berupaya membawa Jokowi untuk bertemu di Elon Musk. Sayang misi itu gagal dan Tesla tidak jadi berinvestasi di Indonesia.
Terbaru, Indonesia membuka kran ekspor pasir ke Singapura. Keputusan ini menjadi kontroversi karena berpotensi merusak lingkungan. Pemerintah sudah menghentikannya selama 20 tahun dan sekarang Jokowi membukanya kembali.
Entah kebetulan atau tidak. Hanya selang bebereapa hari setelah izin ekspor pasir dibuka, pemerintah Singapura memberi penghargaan khusus kepada LBP. Tidak lama kemudian Jokowi tampil di hadapan investor Singapura untuk menawarkan investasi di IKN (Ibu Kota Negara) Nusantara.
Proyek IKN tak pelak menjadi pertaruhan besar Jokowi—dan LBP. Seperti kata Elvis Presley, It’s Now or Never. LBP bertanggung jawab terhadap legasi besar ini. Posisi strategis inilah yang membuat LBP disebut sebagai ‘’Lord Luhut’’. Soal dia suka atau tidak suka, itu persoalan lain. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni