PWMU.CO – Prodi Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) divisitasi Tim Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) pada Kamis (8/6/2023).
Acara bertempat di Aula KH Mas Mansoer lantai 7 Kampus 1 Umsida. Rektor Umsida Dr Hidayatulloh MSi mengungkapkan, target Umsida selanjutnya mempersiapkan fasilitas bagi calon mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG). Salah satunya pemindahan beberapa prodi ke gedung baru setinggi tujuh lantai di kampus 3, agar kampus 1 dapat digunakan calon mahasiswa FKG.
”Target pembangunan gedung 7 lantai akan selesai akhir Agustus. Target awal September sudah bisa digunakan kegiatan perkuliahan. Pembangunan baru mulai awal Maret tahun ini,” ungkapnya.
Umsida juga mempersiapkan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM). ”Tahun 2024 Umsida akan melaksanakan pembangunan RSGM di kampus 3. Setelah rapat dengan BPH disepakati awal bulan Desember 2023 awal pemancangan gedung RSGM. Pembangunan dimulai awal Januari 2024 sehingga harapan kami Desember 2024 pembangunan selesai dan persiapan RSGM beroperasi sekitar dua bulan kemudian,” ujar Dr Hidayatulloh.
Rektor Umsida itu mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada KKI dan berharap diberi masukan dan saran demi kelancaran persiapan Prodi Kedokteran Gigi di Umsida.
Dr dr Mochammad Hamdan SPS(K), Ketua Persiapan Prodi Kedokteran Gigi sekaligus calon Dekan FKG menyampaikan beberapa laporan terkait Prodi Kedokteran Gigi di Umsida.
”Perlu kami sampaikan beberapa rangkaian sudah kita mulai, saat ini tim SIAGA hanya ada beberapa PR tentang beberapa tenaga dosen. Alhamdulillah sudah kita dapatkan dan segera kita masukkan ke SIAGA. Mudah-mudahan dalam visitasi KKI tidak banyak perbaikan,” ujarnya.
Dr dr Hamdan juga berharap melalui pengajuan FKG di Umsida ini dapat menjadi salah satu kontribusi Muhammadiyah kepada pemerintah di bidang pendidikan dan kesehatan.
”Yang terpenting apa yang diinginkan PP Muhammadiyah pada Umsida untuk bisa membantu program pemerintah dalam menangani kesehatan khususnya Kedokteran Gigi di antara tenaga kesehatan, kedokteran gigi paling kurang dengan rasio 1 banding 7.500 dan distribusinya belum merata,” ujarnya.
Ini diperkirakan 57% pendudukan Indonesia dengan keluhan gigi yang berobat baru 10,2%. Untuk itu dengan latar belakang tersebut tenaga kesehatan yang kurang khususnya di pedesaan merupakan salah satu faktor dari distribusi yang kurang merata.
Menurut dia, Umsida telah bekerja sama dengan wilayah Indonesia Timur dengan harapan di wilayah tersebut bisa berdiri fasilitas kesehatan yang mumpuni.
Saat ini Muhammadiyah telah bergerak di wilayah Timur dengan berdirinya beberapa Universitas Muhammadiyah. Dengan ini Umsida juga akan siap membantu sehingga akan lebih nyata kontribusi Muhammadiyah kedepan khususnya di bidang kesehatan.
Hasil Survei
Setelah sesi pemaparan hingga survei sarana dan prasarana FKG Umsida, Ketua Konsil Kedokteran Gigi Prof Dr drg Melanie Hendriaty Sadono MBiomed PBO memberikan beberapa arahan dan kesimpulan visitasi.
”Kita sudah melalui desk evaluasi sudah tidak terlalu banyak yang perlu dikomentari dari standar 1, standar 2, dan kurikulum meskipun masih ada yang perlu dibenahi dan kami akan selalu mengingatkan pada calon prodi,” ujarnya.
”Selanjutnya, sambung dia, dalam waktu dekat rekomendasi bisa keluar dan kita berikan insyaallah. Selalu dengan lantunan bismillahirahmanirrahim kita dapat menjalankan dengan baik. Karena Allah Bersama kita, Allah melindungi kita, dan Allah selalu mendampingi langkah kita. Mudah-mudahan harapan manusia ini menjadi harapan juga bagi seluruh umat yang ada dan kita mampu menjalankan dengan Amanah,” tandasnya.
Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan berita acara visitasi Prodi Kedokteran Gigi Umsida oleh KKI.
Penulis Rani Syahda Hanifa Editor Sugeng Purwanto