PWMU.CO – Haflah akhirussanah pelepasan santri digelar Yayasan Taman Pengetahuan (YTP) Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kertosono Nganjuk Jawa Timur, Senin (12/6/23).
Sambutan dan pelepasan oleh pimpinan pondok pesantren KH Ali Mansur Kastam. Dia menyampaikan puji syukur ditakdirkan Allah dapat berkumpul pada acara haflah akhirussanah pelepasan santri Tsanawiyah dan Aliyah.
”Marhaban ahlan wa sahlan bi hudurikum kepada undangan yang hadir pada acara ini,” katanya.
Tim ahli pengembangan pondok pesantren Jawa Timur ini menyampaikan tujuan mengundang Sekum PP Muhammadiyah Profesor Dr Abdul Mu’ti diharapkan para santri dan santriwati bisa menjadi profesor. ”Meski Pak Mu’ti menjawab undangan dari panitia lama sekali,” jelasnya sambil tersenyum.
Bertempat di halaman sekolah ia menyampaikan informasi tahun ini santri yang dinyatakan lulus sebanyak 187 anak. Selama tiga tahun di pondok ada pelajaran fokus fahmul Quran atau pemantapan al-Quran, akhlak, dan kaderisasi dai.
”Insyaallah jadi imam, khotib, dan dai pun mantap ketika santri mengabdi di masyarakat,” tandasnya.
Yang putra putrinya selesai menempuh Aliyah, sambungnya, mulai hari, jam, menit, dan detik ini dia serahkan kembali kepada bapak ibu dengan kelebihan dan kekurangan karena tidak ada kesempurnaan kecuali Allah.
Pengasuh Pondok Pesantren YTP yang bertempat di Jl. Wachid Hasyim 20 Kertosono Nganjuk ini berpesan kepada alumni untuk menjadi santri yang saleh.
Ia menjelaskan saleh di berbagai ranah, yaitu saleh sebagai hamba Allah. ”Dengan selalu taat beribadah dan tetap mengedepankan akhlak yang baik,” ujarnya.
Saleh sebagai anak dari orang tua, lanjutnya, tetap patuh dan taat kepada orang tua. ”Sekaya apapun, sepinter apapun, tetap sebagai anak dari orang tua,” katanya.
Saleh sebagai anggota masyarakat yang majemuk harus mengamalkan amar makruf nahi mungkar. “Jika ada 99 orang baik dan ada 1 anak yang nakal dalam satu kapal, kalau pemimpin nakhoda kapal bisa membimbing satu anak tersebut, maka 99 anak dan 1 anak tersebut akan selamat semuanya,” ungkapnya.
Saleh sebagai pekerja, sambungnya, sadar apapun yang dikerjakan atau diamanahkan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. ”Pesan saya jadilah anak yang saleh dan salehah di manapun kamu berada,” tutupnya.
Penulis Kusmiani Editor Sugeng Purwanto