PWMU.CO – Penulis novel ‘Ada Apa dengan Cinta’ (AADC) 2, Nadia Silvirana Lubis membagikan kiat dan pengalamannya dalam menulis novel best seller. Alumni Sastra Perancis Universitas Indonesia ini mengatakan menulis adalah ketrampilan khusus yang bisa dimiliki oleh semua orang.
Syaratnya, sebut Nadia seseorang itu mau belajar dan konsisten mengasah ketrampilan menulisnya. ”Yang penting adalah jangan sampai kita patah semangat, jika hasil tulisan kita dikritik orang. Teruslah menulis, menulis dan menulis lagi,” ungkap Nadia di hadapan para peserta Smamda Festival yang memadati Aula KH AR Fachruddin SMA Muhmmadiyah 2 Sidoarjo (10/5).
(Baca: Meriah! Smamda Festival Hadirkan Penulis Novel AADC 2)
Sebagai salah satu penulis muda yang produktif, Nadia mengajak siswa-siswi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo untuk terus menumbuhkembangkan budaya menulis di lingkungannya. Karena dengan menulis, Nadia menyebut seseorang bisa menuangkan ide, gagasan dan berkomunikasi dengan orang lain lewat tulisannya. Lebih dari itu, tulisan juga bisa bermanfaat bagi orang lain, terlebih tulisan yang menggugah semangat atau kesadaran orang. ”Maka dari itu, saat akan memulai menulis, kita butuh ide maupun konsep yang jelas,” ungkap penulis kelahiran Jakarta pada 6 September 1988.
Dengan gamblang, Nadia memaparkan inspirasi sebuah tulisan dapat diperoleh melalui beberapa proses. Seperti proses melihat, mendengar dan merasakan. Semua itu, sebut Nadia untuk memperkaya sebuah tulisan sekaligus mengasah kemampuan panca indera melalui pengalaman empiris.
”Kalau kalian merasakan sakit hati misalnya, jadikan itu sebagai ide tulisan kita. Pokoknya, kalian jangan putus asa, sakit hati boleh tapi jadikan rasa sakit itu menjadi peluang untuk lebih produktif lagi,” tuturnya semangat.
Nadia mengingatkan betapa pentingnya menjaga konsistensi dalam menulis. Karena tulisan yang konsisten akan memudahkan penyampaian pesan ke pembaca. Sebaliknya, apabila sebuah tulisan tidak memiliki konsistensi ide, maka pembaca akan kebingungan dan tidak tertarik melanjutkan membacanya hingga akhir.
”Kita juga jangan cepat puas, kita harus terus belajar dan mengevaluasi dengan meminta pendapat orang lain tentang tulisan kita,” pesannya.
Terakhir, bagi Nadia sikap rendah hati dan tidak arogan juga akan menunjang penulis untuk mendapatkan beragam sudut pandang dalam menulis. ”Sikap rendah hati akan membuat penulis memiliki pengetahuan yang lebih luas dalam menghasilkan karya,” pungkas perempuan yang karya-karyanya sering diangkat menjadi film layar lebar. (hanafi/aan)