Upgrade 4 Nilai untuk Melaksanakan Program Majelis dan Lembaga. Liputan Alfain Jalaluddin Ramadlan Kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO– Tiga nilai untuk melaksanakan program majelis dan lembaga disampaikan oleh Wakil Ketua PWM Jatim Dr Muhammad Sholihin MPSDM.
Dia menyampaikan hal itu saat ditemui PWMU.CO di sela acara Capacity Building Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur (Jatim) yang diselenggarakan di Arayanna Hotel dan Resort Trawas Mojokerto , Jumat-Sabtu (16-17/6/2023).
Acara yang diikuti oleh 189 peserta ini mengambil tema: “Sinergi dan Transformasi Pimpinan dalam Membumikan Islam Berkemajuan di Jawa Timur”.
Sholihin Fanani menyampaikan dengan kegiatan Capacity Building ini, majelis dan lembaga yang sudah mendapat amanah ini betul-betul melaksanakan fungsi dan tugasnya secara maksimal dan melakukan nilai kolaborasi, sinergi, dan strategi terhadap program yang telah dicanangkan.
“Nilai-nilai ini menjadi alat untuk kesuksesan kita dalam melaksanakan program-program yang telah dicanangkan,” ujarnya.
Karena kita menjalankan tugas yang sangat berat, maka yang harus kita upgrade adalah yang pertama, membangun kesadaran bersama-sama.
“Dalam Muhammadiyah ini tidak akan bisa besar sendiri-sendiri. Namun butuh kolektivitas. Jadi ada ada saling keterkaitan terhadap nilai kolaborasi, sinergi, dan strategi,” tuturnya kepada PWMU.CO, Jum’at (16/6/2023).
Yang kedua, kata Mantan Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, ini adalah nilai humanitas. Bahwa program kita ini harus menyentuh kepada nilai kemanusiaannya. Jadi program-program harus bisa mengangkat harkat dan martabat manusia.
Jadi, programnya bukan hanya di awang-awang tapi harus nyata di masyarakat dan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga program-programnya membumi.
Ketiga, nilai spiritualitas. Karena Muhammadiyah ini adalah organisasi dakwah. Maka nilai agama harus menjadi landasannya.
“Muhammadiyah ini tujuannya adalah membentuk masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Maka dari itu harus dilandasi dengan nilai-nilai agama,” ujar Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim yang membidangi Majelis Tabligh, Dakwah Komunitas, dan Pembinaan Masjid ini.
Maka nilai spiritualitas ini akan muncul sebuah keyakinan bahwa apa yang kita lakukan itu bukan sia-sia dan akan menjadi nilai ibadah.
Keempat, nilai moralitas. Jadi Muhammadiyah itu harus menjadi contoh dan teladan. Mulai dari organisasinya, AUM nya dan pemimpinya.
Dan secara khusus, kata pria kelahiran 12 Mei 1968 ini, memang di Muhammasiyah nilai moral itu menjadi sesuatu yang sangat mutlak, tidak bisa di tawar-tawar. Karena moral ini sangat penting dan harus di junjung tinggi.
Artinya, pimpinan dan warga Muhammadiyah itu tidak boleh mempunyai moral yang tidak baik dan harus menjadi teladan di masyarakat.
“Memang organisasi kita ini kecil, kalau orang-orangnya bisa menjadi teladan, maka jauh lebih besar dampaknya dari pada banyak tapi tidak memberikan contoh di masyarakat, kata Ketua Majelis Tabligh PWM Jawa Timur 2015-2022 ini.
Kelima, nilai profesional. Muhammadiyah itu dalam berdakwah dan mengembangkan organisasi harus profesional.
“Jadi, nilai ini menjadi ruh organisasi. Karena segala sesuatu itu harus berdasarkan perencanaan, pelaksanaan yang matang,” imbuhnya.
Maka Sholihin Fanan menekankan dengan kegitan Capacity Building ini, PWM ingin menjadikan majelis dan lembaga itu bergerak ke nilai-nilai tadi.
“Dan program yang telah dicanangkan di awal bisa dipahami masing-masing orang punya tugas dan memastikan keterlibatan kita terhadap program itu bagaimana mana yang bisa dilakukan,” tandas Sekretaris Forum Komunikasi Alumni (Fokal) IMM Koordinator Wilayah Jatim periode 2005-2015 ini.
Acara ini diikuti 189 peserta terdiri dari pimpinan, perwakilan majelis dan lembaga, serta organisasi otonom Muhammadiyah tingkat wilayah. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni