Saat Pandu HW Athfal Mengikuti Kegiatan Pengehela; Liputan Aminulloh Fatkhur Roziqi
PWMU.CO – Penghela Muhiba melaksanakan Kemah Bakti dan Outbound (Babond) di Bumi Perkemahan Sendang Lanjar Maibit, Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Sabtu-Senin (17-19/6/2023).
Pada kegiatan di hari kedua diawali dengan senam pagi dengan berbagai gerakan yang dipimpin langsung oleh personel Dewan Amaliyah SMA Muhammadiyah 1 Babat (SMA Muhiba) Lamongan. Kegiatan hari pertama baca di sini.
Di tengah-tengah barisan itu ternyata ada seorang anak kecil berseragam Hizbul Wathan (HW) yang mengikuti senam dengan antusias. Dia adalah Muhammad Naufal Akbar, siswa kelas II MIM 3 Pucakwangi, Babat.
Diana Nikmawati adalah ibunya yang juga guru di SMA Muhiba. Naufal sangat bersemangat mengikuti kemah sejak awal. “Katanya ingin ‘pindah’ sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Babat saja biar bisa ikut kemah yang seru seperti ini,” ungkap Bu Diana dan disambut gelak tawa oleh kakak-kakak Dewan Amaliyah Muhiba.
Di HW ada beberapa tingkat yaitu Athfal (usia 6-10 tahun), Pengenal (11-15 tahun), Penghela (17-20 tahun), dan Penuntun (21-25 tahun). Umumnya tingkat Penghela sudah masuk SMA sederajat. Peserta didik di SMA Muhiba rata-rata berusia 16-18 tahun.
Tadabur Alam
Selepas senam pagi peserta melakukan tadabur alam di perbukitan Maibit. Di akhir pos peserta disuguhi tantangan berupa jaring laba-laba dan flying fox banyak peserta yang awalnya merasa ketakutan namun setelah dicoba malah ingin mengulangi lagi.
Seperti yang dituturkan oleh Armelia Ziyadatur Rizqo. “Saya sempat tidak berani menaiki jaring laba-laba karena jarak talinya yang renggang dan tinggi. Setelah melewati itu saya itu naik ke menara untuk meluncur di flying fox pun sama,” ujarnya.
Dia mengaku sempat khawatir jatuh walau sudah terpasang tali pengaman yang disiapkan oleh kakak-kakak. “Ternyata setelah meluncur wuih saya merasakan deg-degan tapi seru banget. Sayangnya pas saya mau mencoba lagi sudah tidak boleh karena antrean peserta yang lain masih banyak,” ujarnya.
Pelatih Hizbul Wathan SMA Muhiba Sumardi menyampaikan konsep Kemah Babond adalah rekreasi melalui kedisiplinan yang menantang dan menyenangkan. Dia menjelaskan outbound yang telah disiapkan meliputi kepemimpinan dan tantangan.
“Peserta harus melewati jaring laba-laba setinggi empat meter dan flying fox dari ketinggian 15 meter sepanjang 35 meter dengan menyeberangi Sendang Lanjar-Maibit,” ujarnya.
Kegiatan Ahad malam diisi dengan lomba pentas seni antar-Kawan (istilah kelompok di tingkat Penghela). “Setiap kelompok diharuskan menyuguhkan penampilan yang kreatif, menarik, dan tetap mengindahkan adab-adab dalam Islam dan budaya ketimuran,” ungkap Rhona Ulul Azmi, pelatih Hizbul Wathan SMA Muhiba. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni