PWMU.CO – Salah satu penampilan yang paling menarik di acara Cabang Ranting Muhammadiyah Expo 2017 adalah kesenian reog dari SMK Muhammadiyah 3 Ngimbang. Atraksi yang dilakukan oleh siswa-siswa tersebut menarik perhatian pengunjung expo dan warga sekitar perumahan Puncakwangi, Babat, Lamongan.
Tarian yang disajikan adalah reog Ponorogo, tari topeng, dan kuda lumping, atau jaranan. “Kami harus mampu menembus kaum abangan di wliayah selatan, dan ternyata seni reog ini mampu menarik mereka,” jelas Muhammad Arifin, wakil kepala sekolah bagian kesiswaan pada PWM.CO tentang awal mula ektrakurikuler reog di SMKM 3 Ngimbang, (12/5).
Karawitan yang dipadu dengan reog menjadi salah satu ekstrakurikuler di SMKM 3 Ngimbang, yang mendapat respon luar biasa dari siswa maupun masyarakat. Dari sinilah sehingga ada kelas karawitan yang tiap tahun menjadi daya tarik masyarakat untuk memasukkan putra-putrinya di SMKM 3 Ngimbang. “Alhamdulillah sejak ada kelas karawitan, murid kami tiap tahun bertambah,” kata Arifin.
Kesenian paduan karawitan dan reog dibawah pimpinan H Riyadi Mpd berlatih 2 kali dalam satu minggu dengan anggota 25 siswa dan 3 pembimbing. Yaitu Arifin sendiri, Pangestu dan Hikmawan.
Di akhir perbincangan Arifin mengatakan, keberadaan reog mampu mengenalkan Muhammadiyah kepada masyarakat. “Dengan reog ini SMKM 3 Ngimbang telah membantu mengenalkan Muhammadiyah di kalangan kaum abangan. Karena setiap tampilan selalu memberi pesan keagamaan.”
“Mohon doanya semoga Muhammadiyah di Ngimbang bisa lebih maju lagi,” ujar Arifin dengan semangat dan penuh harap. Berikut adalah gambar-gambar yang diambil oleh Diki: (uzlifah)
PWMU.CO – Salah satu penampilan yang paling menarik di acara Cabang Ranting Muhammadiyah Expo 2017 adalah kesenian reog dari SMK Muhammadiyah 3 Ngimbang. Atraksi yang dilakukan oleh siswa-siswa tersebut menarik perhatian pengunjung expo dan warga sekitar perumahan Puncakwangi, Babat, Lamongan.
Tarian yang disajikan adalah reog Ponorogo, tari topeng, dan kuda lumping, atau jaranan. “Kami harus mampu menembus kaum abangan di wliayah selatan, dan ternyata seni reog ini mampu menarik mereka,” jelas Muhammad Arifin, wakil kepala sekolah bagian kesiswaan pada PWM.CO tentang awal mula ektrakurikuler reog di SMKM 3 Ngimbang, (12/5).
Karawitan yang dipadu dengan reog menjadi salah satu ekstrakurikuler di SMKM 3 Ngimbang, yang mendapat respon luar biasa dari siswa maupun masyarakat. Dari sinilah sehingga ada kelas karawitan yang tiap tahun menjadi daya tarik masyarakat untuk memasukkan putra-putrinya di SMKM 3 Ngimbang. “Alhamdulillah sejak ada kelas karawitan, murid kami tiap tahun bertambah,” kata Arifin.
Kesenian paduan karawitan dan reog dibawah pimpinan H Riyadi Mpd berlatih 2 kali dalam satu minggu dengan anggota 25 siswa dan 3 pembimbing. Yaitu Arifin sendiri, Pangestu dan Hikmawan.
Di akhir perbincangan Arifin mengatakan, keberadaan reog mampu mengenalkan Muhammadiyah kepada masyarakat. “Dengan reog ini SMKM 3 Ngimbang telah membantu mengenalkan Muhammadiyah di kalangan kaum abangan. Karena setiap tampilan selalu memberi pesan keagamaan.”
“Mohon doanya semoga Muhammadiyah di Ngimbang bisa lebih maju lagi,” ujar Arifin dengan semangat dan penuh harap. Berikut adalah gambar-gambar yang diambil oleh Diki: (uzlifah)