PWMU.CO – Dua ustadz dari Pondok Pesantren Al-Fattah Sidoarjo khutbah Idul Adha di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ngantang Kab. Malang, Rabu (28/6/2023).
Shalat Idul Adha di halaman Masjid Baitus Syakur Banurejo sebagai imam/khotib Assabiqunal Awwalun Lc Dipl. Sedangkan di halaman Masjid Manjoeri imam/khotib oleh Ridwan Manan SPd MPd.
Ketua PCM Ngantang Drs Bambang Puji Siswanto mengatakan, shalat Idul Adha tahun 2023 kami adakan di dua lokasi dengan harapan supaya lebih efektif dan semarak, walaupun di Ngantang ada 5 ranting.
Dua lokasi masjid itu, sambung dia, diisi oleh dua ustadz dari Pondok Pesantren al-Fattah Sidoarjo.
Dalam khutbahnya Ridwan menyampaikan kisah Nabi Ibrahim as dalam membangun komunikasi yang efektif dengan putranya Ismail untuk melaksanakan perintah Allah yang berat soal pengurbanan. Kisah itu mengutip surat as-Saffat: 102.
Menurut dia, saat ini banyak anak yang kehilangan orangtuanya bukan karena mereka yatim tetapi orang tua terutama ayah yang irit bicara dengan anaknya ketika di rumah. Waktu libur kerja seharusnya untuk membersamai anak di rumah tapi para ayah lebih memilih kumpul dengan komunitasnya masing-masing.
”Indonesia menjadi negara nomor tiga fatherless country. Negeri yang anaknya kehilangan ayah setelah Amerika dan Australia,” tutur anggota LPP PDM dan Korps Mubalig Muhammadiyah Sidoarjo ini.
Dia mengatakan, dalam AlQuran ada 14 ayat yang memuat dialog antara ayah dengan anak, dua ayat dialog ibu dengan anak, dan satu ayat antara ayah, ibu, dan anak.
Hal itu menunjukkan ayah punya peran yang besar dalam proses pengasuhan anak, ujar Ridwan. Bukan berarti peran ibu tidak penting karena sudah menjadi fitrahnya ibu terbiasa komunikasi dengan anaknya semenjak dalam kandungan ibunya.
Ayah empat putra ini mengajak pada jamaah untuk senantiasa mendoakan anak, melibatkan anak dalam kegiatan keagamaan dan sosial, menyiapkan lingkungan yang baik karena lingkungan sangat memengaruhi karakter anak.
”Mencintai anak karena Allah seperti Ibrahim diuji Allah supaya menyembelih putranya tetapi Ibrahim taat dengan perintah Allah, memberikan keteladanan dalam mendidik anak karena keteladanan adalah metode pendidikan yang paling efektif dan menyiapkan mereka menjadi pemimpin bangsa dan agama,” tandasnya.
Penulis Ima Lutfi Ningrum Editor Sugeng Purwanto