Surat An-Nisa Ayat 9 Jadi ‘Oleh-Oleh’ Wali Murid SMP Mutu Babat; Liputan Kontributor PWMU.CO Lamongan Hilman Sueb.
PWMU.CO – Akhirussanah SMP Muhammadiyah 1 Babat (Mutuba), Lamongan, berlangsung di Pendopo Waskita Praja Kelurahan Babat, Sabtu (24/6/23).
H Mulyono AR, Wakil Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, menyampaikan ceramahnya, agar kita hendaklah bangga memiliki anak yang berprestasi dan aktif menjalankan ibadah.
Selain Akhirussanah SMP Mutu Babat ke-67, acara tersebut juga bersamaan dengan Wisuda Tahfidh ke-3. H Mulyono merasa bangga melihat secara langsung tampilan tapak suci maupun tahfidh. “Yakni dilakukan para siswa kelas IX yang bermukim di asrama Tahfidh putri sebanyak 12 siswi kelas 9, juga bagi mereka yang sukses menyambung ayat 1-105 dari surat al-Baqarah,” jelasnya.
Saat berceramah, dia sempat bertanya kepada wali murid, “Bapak/ibu, bangga tidak punya putra pandai dan rajin ibadah?” Spontan mereka menjawab bangga.
Kemudian dia mengingatkan para wali murid dengan membaca an-Nisa’ ayat 9. Yakni saat orang tua dituntut untuk mendidik keturunannya, baik itu dididik untuk agama, rasul, negara, dan untuk kedua orang tuanya. Seperti yang difirmankan Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar,” (an-Nisa 9)
Jangan Sampai Orang Tua Pelit
Dia lalu melanjutkan, generasi yang kita lahirkan tidak lemah fisik, ekonomi, akidah dan akhlak. “Sekali lagi kewajiban kita mencetak, membuat anak yang memliliki akidah yang kuat, baik ilmu maupun ekonominya,” tuturnya.
Orang tua, sambung dia, hendaknya menyisihkan hartanya untuk anak-anaknya. “Jangan sampai orang tua pelit, melihat anak yang kesulitan dibiarkan saja,” tambah alumnus Ponpes Gontor tersebut.
H Mulyono juga mengingatkan mereka bahwa anak terkadang menjadi musuh, perhiasan, dan qurrotu a’yun atau penyejuk hati. “Oleh karena itu, hendaknya setiap orangtua memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar berdoa, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala pada Surat al-Furqan ayat 74:
وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا
“Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”
Dari ayat ini lanjutnya, mudah-mudahan putra-putri menjadi generasi rabbani. “Yakni generasi yang selalu menghamba pada Allah SWT,” jelasnya.
Ustadz Mulyono juga menganjurkan para wisudawan melanjutkan di SMA, SMK, dan MA Muhammadiyah Babat. “Agar pendidikan berkelanjutan,” katanya.
M Sande Ariawan, Kepala SMP Mutu Babat merasa bangga penampilan Tapak Suci maupun dari asrama putri yang tampil hafalan menyambung ayat. “Ini langkah agar SMP Mutuba dikenal masyarakat. Asrama Putri Tahfidh ini untuk daya tarik masyarakat,” ungkapnya. Dia juga berterima kasih kepada Ustadz H Mulyono AR, yang telah memberikan tausiah yang sangat tepat dan sesuai keadaan.
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.