PWMU.CO – Student Led Conferences (SLC) digelar PAUD ABA Percontohan Bojonegoro bertema Aku Bisa dengan tiga subtema: Aku Bisa Membuat Karya Sendiri; Aku Bisa Menceritakan Hasil Karyaku, dan Aku Bangga dengan Hasil Karyaku dan Prestasiku.
Acara bertempat di Mushala PAUD ABA Percontohan Jalan Dr Sutomo No. 59 Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (23/6/2023)
Acara berlangsung dalam dua sesi. Sesi I pukul 07.15-08.30 untuk kelompok bermain (KB) dengan 24 wali murid dan anak serta TK B dengan 41 wali murid dan anak. Sesi II pukul 09.00-10.00 untuk TK A dengan 55 wali murid dan anak.
Kepala PAUD ABA (Aisyiyah Bustanul Athfal) Percontohan Dwi Anjarwati SPd dalam sambutannya menyampaikan SLC merupakan salah satu bentuk komunikasi evaluasi performance belajar, di mana anak mengambil peran dalam proses tersebut.
Dia menjelaskan, tujuan SLC dijalankan agar menjadikan proses belajar di kelas dan di sekolah sejalan dengan aspek komunikasi yang terjadi di rumah.
“Orang tua mengerti bagaimana bisa membantu anaknya untuk bisa berhasil di sekolah. Dan siswa mudah dalam berprestasi karena target yang jelas dalam belajar dan percaya bahwa guru dan orang tua selalu punya cara untuk mendukung keberhasilan mereka,” terangnya.
Kegiatan SLC memiliki tahapan sebagai berikut:
- Perkenalan diri; mengucapkan salam, nama, usia, hobi, cita-cita, mengakhiri salam, dan seterusnya. Orang tua menjadi pendengar yang baik
- Orang tua bertanya, “Bagaimana perasaan anak hari ini?”
- Anak bercerita mengucapkan terima kasih dan seterusnya.
- Orang tua menanyakan salah satu hasil karya anak.
- Anak menceritakan hasil karya.
- Orang tua memberikan motivasi kepada anak.
- Anak dan orang tua berpelukan.
- MC memberikan refleksi selama 15 menit dengan diiringi musik.
- Acara selesai (doa ibu guru)
- Bersalaman anak dan orang tua kepada ibu guru.
Dwi Anjarwati menambahkan SLC ini sebagai pengganti kegiatan pengambilan rapor dan ijazah yang dikemas dengan apik dan lebih bermakna. “Kegiatan pengambilan rapor dan ijazah kali ini menjadi lebih bermakna,” ujarnya.
Dia meminta kepada wali murid yang hadir untuk selalu mengutamakan kebahagiaan anak-anak terlebih dahulu. Maka kepintaran dan kepandaian akan menyertainya.
“Kalau di awal kita sudah membuat target- target akademik tanpa memperhatikan anak enjoy atau tidak, maka yang terjadi mental anak akan bermasalah. Kehadiran jiwa dan raga orang tua akan memberikan kebahagiaan tersendiri bagi anak,” tegasnya.
Baca sambungan di halaman 2: Wali Murid Bangga