PWMU.CO– Kajian Idul Adha 1444 H digelar SMK Muhammadiyah 2 Mojokerto bertempat di aula sekolah, Sabtu (1/7/2023).
Rangkaian kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa dan siswi, juga panitia pelaksana Idul Adha Pimpinan Ranting IPM SMK Muhammadiyah 2 Kutorejo.
Pada kesempatan kali ini panitia dari Bidang Kajian Keislaman PR IPM mendatangkan narasumber Muhammad Iqbal Rahman, Ketua Pimpinan Daerah IPM Kab Mojokerto. Tema yang dikupas Konsep Pelajar Islam dalam Meneladani Kisah Nabi Ismail as.
Muhammad Iqbal Rahman dalam paparannya menyampaikan, salah satu peran pelajar Islam yakni mematuhi peraturan sekolah dan menerapkan aturan dalam agama Islam, serta selalu berikhtiar kepada Allah.
Dia mengatakan, pelajar hari ini dipengaruhi oleh faktor 3F. Pertama, Fun. Dari hiburan. ”Pemuda hari ini hiburannya luar biasa, kalau zaman saya dulu SMP hiburannya main kelereng, mancing, petak umpet. Tapi hiburan sekarang gak main main. Salah satunya berasal dari ponsel, dari lingkungan dan dari pergaulan,” ujarnya.
Kedua, Fashion. ”Anak muda sekarang kita lihat banyak yang menggunakan pakaian ketat, tidak hanya perempuan. Laki-laki sekarang keluar rumah hanya menggunakan kaos dan bokser. Penampilan dan gaya bicaranya aneh. Terlebih ini musim liburan sekolah, mungkin ada beberapa pelajar yang mewarnai rambut, memodifikasi sepeda dan lainnya,” ujar Iqbal.
Dan ketiga, Food. Dari makanannya. ”Makanan zaman sekarang beraneka ragam jenisnya, dan yang hari ini banyak dimakan oleh kaum pelajar ialah dari bahan micin dan pedas, seperti; seblak, seefod, mi judes, dan sejenisnya. Tidak masalah mengonsumsi makanan seperti itu, tapi jangan sering sering. Bahkan yang lebih parahnya, di antara pelajar ada yang sudah konsumsi yang haram, seperti minum keras, pil koplo bahkan narkoba,” ujarnya.
Di akhir tausiyah, dia menampilkan beberapa gambar fakta kenakalan pelajar atau pemuda. Seperti pacaran, tawuran, mengkonsumsi sabu dan pil, bertato, bertindik, sering ke hiburan malam, untuk wanita yang menjual diri, dan mencuri.
Dia mengutip mutiara Arab sebagai motivasi untuk para siswa dari Imam Syafi’i:
مَنْ لَمْ يَذُقْ ذُلَّ التَّعَلُّمِ سَاعَةً # تَجَرَّعَ ذُلَّ الْجَهْلِ طُوْلَ حَيَاتـِهِ
Barangsiapa belum merasakan susahnya menuntut ilmu barang sejenak ia pasti akan merasakan rendahnya kebodohan seumur hidupnya.
”Kata di atas menggambarkan marilah kita tingkatkan semangat dalam belajar. Mengasah prestasi, belajar dengan tekun dan kalau bisa berikan yang bermanfaat untuk sekolah tercinta ini,” katanya.
Dia juga mengatakan, tiga tahun berproses di SMK Mudaku setidaknya ada nilai positif dan perubahan dalamnya guna terwujudnya masa depan yang terarah.
Acara Kajian Idul Adha ini ditutup dengan pembagian daging kurban kepada seluruh siswa dan dewan guru.
Penulis Muhammad Iqbal Rahman Editor Sugeng Purwanto