Hewan Kurban PCIM Mesir Terus Meningkat, Bukti Kepercayaan Masyarakat; Liputan Sophian Amri dari Mesir
PWMU.CO – Darul Ifta al-Misriyyah—institusi keagamaan resmi dan pemegang otoritas fatwa tertinggi di Mesir—menetapkan Rabu, 28 Juni 2023 sebagai hari raya Idul Adha untuk Negara Republik Arab Mesir.
Hal ini juga sejalan dengan Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 juga menetapkan Idul Adha 10 Zulhijah 1444 di Tanah Air jatuh pada hari yang sama berdasarkan kriteria hisab hakiki wujudul hilal.
Merayakan hara raya tersebut Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir bersama Lazismu Mesir menyembelih hewan kurban sebanyak 1 ekor sapi, 10 kambing, dan 6 domba.
Hewan kurban itu terhimpun dari para shahibul kurban, yang sebagian besar terdiri dari para mahasiswa Indonesia, staf Kedutaan Besra Republik Indonesia (KBRI), maupun kolega Muhammadiyah Mesir yang berada di Indonesia.
Mengacu pada jumlah hewan kurban tahun kemarin yang hanya 1 ekor sapi dan 6 kambing dan domba, maka kurban tahun ini menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan.
Menurut Ketua PCIM Mesir Hidanul Achwan Lc pada kurban tahun ini, PCIM Mesir sempat menutup pengajuan hewan kurban lebih awal sebelum batasan waktu yang telah ditentukan. Hal ini dikarenakan animo tinggi mahasiswa Indonesia dalam berkurban yang di luar perkiraaan.
“Selain itu berdasarkan pertimbangan tempat penyembelihan hewan kurban yang sangat terbatas, sehingga solusi pembatasan hewan kurban dirasa cukup relevan untuk efektivitas waktu dan tenaga,” katanya.
Dianggap Amanah
Hidanul Achwan menjelaskan, tempat penyembelihan kambing dan domba kurban PCIM Mesir harus berkongsi tempat dengan organisasi kekeluargaan masyarakat dari Jawa Timur (Gamajatim). Sebab keberadaan lahan kosong sangat terbatas.
“Jikalau ada tentu tak bisa sembarangan dipergunakan untuk berkurban. Adapun untuk penyembelihan sapi, panitia kurban menyerahkannya ke tempat jagal dengan pertimbangan keefektifan tempat, waktu, dan juga tenaga tentunya,” tuturnya.
Sedangkan untuk pentasyarufan daging kurban, sebagaimana slogan Lazismu, Mesir “Memberi untuk Negeri dan untuk Luar Negeri”, maka yang menjadi prioritas utama ialah shahibul kurban, selanjutnya anak bangsa yang tengah menuntut ilmu, terutama yang sudah berkelurga maupun para thalibul ilmi lainnya.
“Serta tak lupa untuk syiar ke luar negeri, Lazismu Mesir mentasharufkan daging kurban kepada warga lokal Mesir yang tinggal di sekitar lingkungan kompleks Markaz Dakwah Muhammadiyah Mesir terutama untuk yang lebih membutuhkan,” ujarnya.
Jika melihat perkembangan kurban PCIM Mesir dari tahun ke tahun yang menunjukkan kemajuan, kata Hidanul Achwan, hal ini tentu tak bisa dilepaskan dari peran sekaligus kontribusi PCIM Mesir dan Lazismu Mesir dalam menjalankan amanah secara profesional, transparansi, dan menyalurkan kepada hak-haknya.
“Sehingga kepercayaan publik baik dari warga non-Muhammadiyah, simpatisan, maupun warga Muhammadiyah meningkat dan tak ragu untuk berkurban bersama Muhammadiyah Mesir pada tahun mendatang,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni