PWMU.CO– Raker Smutu (SMA Muhamamdiyah I) Sumenep Madura menyiapan Tahun Ajaran 2023-2024 dilaksanakan di Kota Batu, Senin-Rabu (3-5/7/2023).
”Alhamdulillah, kita bisa Raker di Batu sekaligus jalan-jalan alias healing,” demikian komentar Akh. Jailani, karyawan senior di Smutu.
Rapat kerja diawali dengan evaluasi bersama kegiatan pembelajaran dan tata pengelolaan sekolah selama satu tahun ajaran lalu.
Kepala SMA Muhamamdiyah I Sumenep Damayanti menyampaikan hasil evaluasi. Di antaranya, guru punya pegangan buku nilai. Siswa sangat membutuhkan perhatian. Guru harus tegas terhadap siswa yang melakukan kecurangan, tapi harus tetap dengan cara lembut dalam berkomunikasi.
”Liannya lagi guru harus tepat waktu. Saat menjelaskan materi pembelajaran hendaklah tidak monoton. Dalam memperlakukan siswa juga jangan sampai menganaktirikan satu dengan lainnya,” katanya.
Dia melanjutkan, guru juga harus memprioritaskan anak yang belum paham pelajaran. Guru harus mengikuti perkembangan teknologi dalam menyampaikan materi pelajaran.
”Guru harus memperbanyak praktik atau moving class, serta perhatian terhadap bullying,” ujarnya lagi.
Damayanti yang juga Ketua PDA Aisyiyah Sumenep itu mengatakan,”Insyaallah semua guru Smutu sudah menjalankan itu semua. Hanya saja, sebagai bahan untuk meningkatkan pelayanan kepada siswa dan orang tua, guru dan karyawan Smutu harus selalu mengevaluasi dan mengintrospkesi diri, agar menjadi lebih baik,” katanya.
Setelah Raker disambung studi wisata ke Universitas Muhammadiyah Malang. Damayanti menuturkan,”Alhamdulillah kami bisa menimba ilmu sambil berwisata di UMM juga belajar tentang budidaya ikan koi, tanaman hias, jamur, pembuatan nata de coco, dan bakery.”
Dia mengatakan menjalin kerja sama dengan UMM untuk mengembangkan produk unggulan di SMA Muhammadiyah 1 Sumenep.
Peserta Raker mengatakan, ini Raker paling mengesankan. Karena ada unsur re-sinergi sesama civitas akademika Smutu.
”Ada jalinan kebersamaan yang kuat di antara kami. Ada relaksasi dan rekreasi. Kami bisa refreshing dan belanja buah dan sayur bersama. Ada healing, kata anak-anak kekinian,” ujar Fajar Effendi, guru Matematika yang pernah ikut Diksuspala Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur.
Ahmad Riadi, guru Smutu alumnus Pascasarjana UM Surabaya menambahkan Raker dan studi wisata ini bisa menjadi kebangkitan kembali semangat menuju Smutu hebat.
Penulis Bahrur Syurur Iyunk Editor Sugeng Purwanto