Oleh-Oleh Haji; Kolom oleh Abd. Sidiq Notonegoro; Pengajar di Universitas Muhammadiyah Gresik
PWMU.CO – Mengutip dari situs kemenag.go.id (4/7/2023) sebanyak 6.961 jamaah haji Indonesia mulai diterbangkan dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah menuju Tanah Air Indonesia. Pemulangan jamaah haji gelombang pertama ini akan berlangsung dari 4 Juli- 0 Juli mendatang.
Berdasarkan data Siskohat Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (DJPHU) Kementerian Agama, Rabu (5/7/2023) pukul 10.40 WIB, terdapat 373 orang jemaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief pernah menyampaikan bahwa dari total kuota nasional 229.000 orang, realisasi penyerapannya mencapai 228.093 orang.
Kuota nasional itu terdiri dari kuota dasar 221.000 kursi berhasil terserap 100 persen, dan sisanya adalah kuota tambahan 8.000 kursi namun terserap 7.360 kursi.
Secara keseluruhan, kuota haji Indonesia tahun 2023 terserap 99,6 persen. Jika dikurangi dengan jumlah jamaah yang meninggal, maka total jamaah haji yang kembali ke Tanah Air mencapai 227.720 orang.
Cerita tentang Makkah
Sudah menjadi tradisi di warga kita untuk bertandang ke rumah orang yang baru pulang haji. Umumnya mereka adalah kerabat, tetangga dan rekan kerja atau bermain. Tradisi mengunjungi orang yang baru pulang haji biasanya berlangsung sampai pada hari ke-40 sejak kepulangannya dari Tanah Suci.
Keyakinan tersebut merujuk pada kitab Hasyiyah Qalyubi karya Syihabuddin al-Qalyubi yang menjelaskan bahwa orang yang berhaji dianjurkan mendoakan atau memintakan ampunan kepada orang yang tidak berhaji meskipun orang tersebut tidak memintanya. Sebaliknya, yang tidak berhaji disunahkan untuk meminta doa agar diampuni dosanya. Dan para ulama menyebutkan bahwa waktunya sampai 40 hari terhitung sejak kedatangannya.
Dalam menyambut kunjungan atau kehadiran warga tersebut, yang baru pulang haji—sebelum mengajak untuk berdoa bersama memohon ampunan dosa—pada umumnya berbagi cerita tentang perjalanannya selama haji. Suka duka selama haji hampir tidak lepas dari bagian cerita, meski pada umumnya hanya kisah suka yang diceritakan. Andai pun ada kisah yang bernada negatif, biasanya terkait dengan orang lain yang dilihatnya. Karena belum pernah sampai detik ini saya mendengar cerita nestapa dari orang yang baru pulang haji terkait dirinya sendiri.
Namun karena cerita haji dari tahun ke tahun seakan tidak ada perubahan, maka mendengarkan cerita dari yang baru pulang haji semata-mata sebagai penghargaan. Apalagi yang diceritakan tidak lebih dari sekedar kemegahan duniawi Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi, cerita tentang kesuksesan melakukan ritual-ritual haji, kesuksesan mencium Hajar Aswad dan sebagainya. Selain kisah itu seolah merupakan kisah yang hanya bersifat turun temurun, kemegahan duniawi yang ada di Makkah-Madinah sudah cukup mudah diakses melalui internet.
Dahulu warga berburu air Zamzam sebagai oleh-oleh asli dari Makkah, maka kini warga bisa mendapatkan air Zamzam sendiri tanpa harus pergi haji terlebih dahulu.
Baca sambungan di halaman 2: Oleh-Oleh Komitmen