PWMU.CO – Kisah timbul tenggelam Nasyiatul Aisyiyah Kota Probolinggo mencuat saat berlangsung Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-5 Nasyiatul Aisyiyah di Gedung Nyai Walidah Jalan Panjaitan 51, Sabtu ( 29/7/2023).
Acara dihadiri 40 orang peserta. Hadir juga dari unsur Pimpinan Daerah Muhammadiyah(PDM), Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA), Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Hizbul Wathan.
Vivit Widayati SPd memandu acara pembukaan Musyda. Diawali pembacaan ayat suci al-Quran. Kemudian menyayikan lagu Sang Surya dan Mars Nasyiatul Aisyiyah yang dipimpin oleh Kamalatul Millah. Sedangkan Nuril Hidayah membacakan 10 komitmen Nasyiatul Aisyiyah.
Sambutan pertama disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kota Probolinggo Safitri Dia Pramita MPd. Dia mengungkapkan lika-liku perjalanan atak kisah timbul tenggelam Nasyiatul Aisyiyah Kota Probolinggo sangat luar biasa. Pasang surut organisasi menabur hikmah bergerak lebih baik lagi.
“Musyda Nasyiatul Aisyiyah Kota Probolinggo terakhir pada tahun 1995 periode bunda Romiyati,” ujar Fitri, sapaan akrabnya.
Vakum beberapa tahun. Musyda berikutnya dilalui dengan musyawarah luar biasa. “Eksistensi NA Kota Probolinggo timbul tenggelam,” ujarnya. Fitri mengatakan bahwa dirinya dipilih pada tahun 2019 melalui Musyda Luar Biasa.
“Saya ucapkan terima kasih kepada ayunda yang hadir. Semangat untuk saling menguatkan. Meskipun yang benar-benar aktif tidak lebih dari sepuluh jari saya,” tambahnya.
Karena kesibukan sebagian anggota sebagai guru PAUD dan MI Muhammadiyah menjadikan rapat tidak dihadiri secara lengkap. “90 pesresn anggota NA adalah guru AUA (amal usaha Aisyiyah) dan AUM (amal usaha Muhammadiyah),”ungkap perempuan satu anak ini.
“Periode ke depan saya berharap tidak ada lagi Musyda luar biasa lagi. Tidak timbul tenggelam. Terima kasih kepada ibu-ibu PDA yang senantiasa mengingatkan untuk menggerakkan kami memiliki ghirah lebih baik lagi,” ujarnya mengakhiri sambutan.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Probolinggo Drs Dawam Ichsan MSi menyimpulkan kondisi Nasyiah itu dengan kalimat pendek, “Up and down.”
Menurutnya, kesulitan yang dialami NAsyiah akan menjadikannya lebih tangguh. “Semoga timbul terus, lebih cerah dan bersinar selamanya,” harapnya.
Baca sambungan di halaman 2: Branding Progresif PWNA Jatim