PWMU.CO – Dua siswa SDMM (SD Muhammadiyah Manyar) Gresik meraih penghargaan Lomba Kader Kesehatan (Tiwisada) jenjang SD/MI yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Gresik, Rabu (26/7/2023).
Dua siswa SDMM itu itu Bagas Wiratama Teguh Satria dan Nawal Aghla Mahesvari. Keduanya kelas VI WR Supratman.
Dinas Kesehatan Gresik meminta setiap 16 kecamatan mengirim dua delegasi ikut perlombaan tersebut. Satu siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan.
Bagas meraih juara 2 sedangkan Nawal juara Harapan 2. Kedua siswa tersebut adalah kader Unit Kesehatan Sekolah (UKS) SDMM.
Ria Eka Lestar Ssi, guru IPA sekaligus Penanggung Jawab Bimbingan Konseling SDMM menerangkan, dua siswa tersebut menempuh 4 pos penting dalam prosesnya.
”Pos 1 Tes Tulis durasi waktu 30 menit mengerjakan tes tulis pilihan ganda. Pos 2 Tes Kesehatan Fisik Peserta diambil data Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk mengetahui stunting atau gizi berlebih. Peserta juga diperiksa kondisi telinga, gigi, dan mulut, juga kuku dan rambut,” tuturnya.
Pos 3 Penyuluhan, peserta mengambil undian materi penyuluhan dari Isi Piringku dan 8 Gol UKS. ”Bagas mendapat undian Rokok dan Nala mendapat undian Narkoba durasi penyuluhan 5 menit,” ungkapnya.
Lolos dari sini ke Pos 4 pamungkas dari keseluruhan perlombaan. Siswa diwawancarai seputar gizi seimbang dan UKS.
Guru lulusan ITS bidang Biologi ini lantas menjelaskan detail setiap proses dalam pos-pos yang diterangkannya. Saat tes tulis, peserta mengaku mudah. Banyak latihan soal pembinaan yang keluar di tes seleksi.
Saat di pos 2, IMT normal. ”Lega sekali karena saat pembinaan di Puskesmas, satu pekan sebelum lomba, Bagas teridentifikasi gizi berlebih 0,5 kg sehingga harus stop camilan dan sering jalan kaki dari sekolah ke rumah. Sedangkan Nala harus makan lebih banyak untuk mendapatkan berat ideal,” ceritanya.
Kondisi gigi, keduanya bebas dari caries dan gigi berlubang. ”Tips yang kami sepakati bersama dokter gigi Puskesmas dan orang tua adalah, ketika hari H lomba, anak anak wajib sikat gigi setelah sarapan dan tidak boleh makan dan minum berasa kecuali air putih agar gigi tetap bersih saat tes kesehatan fisik,” tuturnya.
Saat penyuluhan, dua siswa SDMM diuntungkan mengambil undian di awal sehingga ada cukup waktu menyiapkan materi sesuai tema agar lebih mendalam. ”Bagas berhasil mengambil perhatian juri dan penonton dengan gaya penyuluhannya yang tidak diam di tempat, tetapi sembari berjalan ke kiri dan ke kanan. Juga dengan gaya bahasanya yang mengalir seperti bercerita, bukan hafalan. Di akhir Bagas menutup dengan pantun yang tidak ditemui di peserta lainnya,” ungkapnya.
Bagas dan Nala memulai penyuluhan dengan yel UKS. Nala sempat lupa istilah Inhalasi (memberikan obat dengan cara dihirup dalam bentuk uap kedalam saluran pernafasan) di awal penyuluhan, tetapi kemudian bisa menyampaikan dengan cukup lancar.
Saat wawancara gizi, Bagas mengaku bisa menjawab semuanya dengan lancar. Pertanyaan yang ia dapatkan salah satunya adalah tentang stunting.
Sedangkan Nala, diberi pertanyaan tentang anemia dan diminta untuk mengambil porsi bahan makanan sesuai isi piringku.
Wawancara UKS, Bagas ditanya tentang apa yang sudah pernah ia lakukan sebagai Kader Kesehatan di sekolah. Bagas menceritakan saat ia membantu teman yang terjatuh di halaman dan terluka di bagian kakinya. Sedangkan Nala ditanya tentang apa saja yang ada di UKS sekolah.
Lomba ini adalah program 4 kementerian dalam mendukung Kota Layak Anak (KLA). Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri dan Kementrian Pendidikan Kebudayaan dan Ristek.
Penulis Zaki Abdul Wahid Editor Sugeng Purwanto