PWMU.CO – Setelah mengantongi Surat Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (SK Menristekdikti) Nomor 200/KPT/I/2017, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) secara resmi membuka pendaftaran Program Profesi Insinyur yang akan dimulai pada bulan September 2017 mendatang.
”Kewenangan untuk membuka program studi tersebut diatur dalam amanat Undang-Undang (UU) No. 11 Tahun 2014 tentang Keinsiyuran juga sekaligus untuk memenuhi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI),” jelas Dekan Fakultas Teknik (FT) UMM, Ir Sudarman MT, Ahad (28/5).
(Baca: UMM, Universitasnya Menteri-Menteri dan 10 Tahun Berturut Raih Kampus Terunggul, Saatnya UMM Berkompetisi dengan Kampus Luar Negeri)
Adapun syarat untuk membuka program PI tersebut, setidaknya UMM harus memiliki enam tenaga kependidikan yang terkualifikasi sebagai Insinyur Profesional Madya (IPM) yang diperoleh dari Persatuan Insinyur Indonesia (PPI). ”Alhamdulillah, saat ini UMM telah memiliki sembilan Insinyur Profesional Madya. Jadi sangat mencukupi,” ujarnya.
Pemilihan UMM sebagai salah satu penerima mandat untuk membuka program profesi didasarkan atas beberapa kriteria. Di antaranya karena UMM sudah terakreditasi A dan memiliki Fakultas Teknik, Pertanian, atau Matematika dan IPA (MIPA). ”Dari hasil seleksi Kementerian itulah, didapatkan 40 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang ditunjuk mengawali pembukaan program profesi ini,” paparnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kemenristek Dikti Dr Ir Patdono Suwignjo dalam surat penugasan penyelenggaraan Program Profesi Insinyur kepada UMM mengatakan, pertimbangan memilih UMM karena kemampuan dan pengetahuan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi yang berkualitas. ”Pembukaan program ini untuk menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan yang mencukupi dalam bidang pendidikan tinggi profesi insinyur,” tulisnya.
(Baca juga: Heboh Politik Tak Membuat Muhammadiyah Gagal Fokus dalam Besarkan Amal Usaha)
Adapun yang bisa mengikuti program profesi ini adalah lulusan sarjana teknik, pertanian, sains terapan, maupun para pekerja yang berprofesi di bidang keinsinyuran. Sementara untuk tiap kampus hanya diberi jatah 100 mahasiswa saja setiap angkatan.
Pembukaan Program Profesi Insinyur di UMM ini melengkapi program-program profesi lain yang berdiri sebelumnya, seperti Profesi Psikolog, Profesi Dokter, Profesi Perawat, Profesi Akuntan, dan Profesi Apoteker. ”Dengan dibukanya sejumlah prodi keprofesian ini, diharapkan ke depan UMM dapat menjadi center of excellent,” tegas Wakil Rektor I UMM Prof Syamsul Arifin.
Prof Syamsul mengungkapkan rasa syukur karena dalam satu tahun ini UMM mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk membuka dua program studi profesi sekaligus, sebelumnya UMM telah membuka Program Profesi Ners.
(Baca juga: Berharap Haedar Nashir Ikuti Langkah Raja Salman: IPO-kan AUM Kesehatan)
Saat ini, lanjut Prof Syamsul UMM telah memiliki 57 program studi. Mulai dari diploma 3, Strata 1, 2 dan 3 serta pendidikan profesi. ”Ke depan, UMM bakal menambah program studi pendidikan profesi untuk ilmu eksak,” tandasnya.(hum/aan)