PWMU.CO – PCM Wonokromo ingin dirikan minimarket hingga SPBU. Hal tersebut bergaung dalam sertijab Majelis Dikdasmen pada Sabtu (5/8/23).
Serah terima Jabatan (Sertijab) Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonokromo, Surabaya, dilaksanakan di Ruang Aquarium Al-Quran SD Muhammadiyah 6 Gadung (SD Musix).
Ketua PCM Wonokromo periode 2022-2027 Ir Lukman Rahim dalam sambutannya mengatakan, pergantian kepemimpinan di Pesyarikatan Muhammadiyah itu hal yang biasa, tidak ada yang istimewa. “Pergantian kepemimpinan sejak zaman khalifah usai kepemimpinan Rasulullah SAW itu adalah ketetapan Allah,” ujarnya.
Empat Pilar Pijakan
Lukman Rahim selanjutnya menyampaikan empat pilar pijakan kerjanya. Pertama adalah dakwah. Dia ingin membangkitkan kembali semangat kajian agama di setiap Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) se-Wonokromo.
“Kajian khusus guru dan karyawan yang pernah berjalan akan digalakkan kembali guna memuhammadiyahkan pegawai Muhammadiyah di lingkungan Wonokromo. Di samping itu, juga memupuk kader Qori-Mu dan menggembirakan Lazismu. Insyaallah kita punya cukup dai untuk menggembirakan kajian-kajian di PCM Wonokromo ini,” serunya optimis.
Kedua adalah pendidikan. Lukman ingin menguatkan identitas amal usaha ini sebagai trademark melalui digitalisasi proses administrasi, finance, dan marketing. Lembaga pendidikan harus menjadi tempat kaderisasi persyarikatan dengan peningkatan kualitan peserta didik.
“Yakni melalui kontrol shalat, mengaji dan akhlaq seperto aplikasi SD Musix GenQ Smart itu,” tegasnya. Di samping itu, relokasi SD Musix wajib hukumnya untuk meningkatkan kualitas peseta didik yang berakhlak mulia.
Ketiga, lanjut dia, adalah kesehatan dan sosial. Pengobatan gratis untuk warga sekitar dengan mendirikan klinik yang dilengkapi dokter praktik. Termasuk sembako murah dan pendirian panti asuhan menjadi angan-angan yang ingin segera diwujudkan.
Keempat yaitu ekonomi dan keuangan. Bidang ekonomi kerakyatan dengan angan-angan untuk menopang dakwah tidak hanya menggantungkan dana dari UIS dan UIG saja, melainkan ingin mendirikan amal usaha baru yang lebih produktif.
“Kami tidak ingin mengandalkan UIG dan UIS saja, tetapi kami juga ingin mendirikan minimarket, pertamini, agen sembako, distributor dan lain-lain, dana dakwah PCM Wonokromo dari berbagai sumber,” katanya sungguh-sungguh.
Selanjutnya serah terima jabatan dari Iwan Nurrahmad SH MH, ketua Majelis Dikdasmen periode 2015-2022 kepada , ketua Majelis Dikdasmen periode tahun 2022-2027 Dr Arfan Fahmi SS MPd. Kegiatan dipandu Salman Alfarisi BMR SHI, Sekretaris PCM Wonokromo dengan membacakan SK Majelis Dikdasmen.
Bukan Dokter Tapi Doktor
Setelah menerima SK kepengurusan, ketua Majelis Dikdasmen baru ini didaulat Ade Risma SHum untuk memberikan sambutan perdananya. “Sebelum memberikan sambutan, saya akan meralat MC dulu ya. Saya bukan dokter, tetapi saya seorang doktor. Kalau dokter tukang nyuntik, kalau doktor itu yang disuntik!” kelakar ketua Departemen Studi Pembangunan ITS itu disambut gerr. Ade Risma sang pembawa acara tersipu malu.
Fahmi, panggilannya, menginginkan adanya penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP) sebelum pelaksanaan program di majelisnya. Kemudian akan selalu mengevaluasi secara berkala, dan selalu kontrol dan perbaikan jika ada temuan-temuan.
“Kami juga menginginkan sinergisitas antar majelis, demi suksesnya program-program yang dicanangkan,” tandasnya.
Sebagai ketua majelis Dikdasmen yang digantikan, Iwan Nurrahmat melaporkan beberapa program yang diembannya selama menjabat. Di samping program yang telah berjalan lancar, juga melaporkan program yang tertunda.
“Rata-rata surat tanah yang ada di PCM Womokromo berupa surat hijau dan ada beberapa pengurusan surat yang masih tertunda, kami berharap pengurus yang baru melanjutkan hingga tuntas.” Jelas pengurus Kongres Advokat Indonesia (KAI) Jawa Timur ini mengakhiri sambutannya. (*)
Penulis Basirun. Editor Darul Setiawan.