PWMU.CO – Siswa SD Berlian mengikuti Imunisasi ORI difteri oleh Puskesmas Sukomulyo, Selasa (22/8/23).
Koordinator Kesehatan dan Keamanan Sekolah (K2S) Novia Qurrati A’Yunina SHum mengatakan kegiatan ini serentak diikuti siswa kelas I sampai VI di SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School).
“Diawali dengan kegiatan rutin pembiasaan pagi, shalat dhuha dan doa bersama dilakukan seperti biasa di sekolah,” katanya.
Dia menuturkan, dalam kegiatan imunisasi tersebut siswa terlihat was-was khawatir serta takut ketika kehadiran petugas dari Puskesmas Sukomulyo. Imunisasi ORI Difteri dilakukan di dua tempat, kelas I berada di meeting room, sedangkan kelas II sampai VI di aula sekolah dan diikuti oleh 642 siswa.
“Beberapa bapak ibu guru dan wali kelas turut serta bertugas mensukseskan kegiatan tersebut. Mereka memandu dan mengawal dan mendampingi anak-anak dalam proses imunisasi. Pada pukul 07.50, 9 petugas dari Puskesmas Sukomulyo dikomandoi oleh Bu siti. Beliau berdelapan mempersiapkan alat dan kebutuhan di aula,” terangnya.
Tak lama petugas dari guru pun ikut bersiap. Pukul 08.30 siswa kelas II berbaris rapi di depan kelas mereka dan berjalan dengan tertib menuju aula. Dimulai dari kelas II Al Jamal hingga kelas VI Gamma. “Sedangkan tak jauh berbeda dengan kelas I, imunisasi dimulai pukul 08.35 di meeting room, dimulai dari kelas I Asoka hingga I Edelweis,” katanya.
Dia menyampaikan, imunisasi dilaksanakan sebagai upaya menanggulangi atau memutuskan transmisi penularan penyakit difteri. “Bagi siswa yang sudah melaksanakan imunisasi ORI Difteri di posyandu lingkungan masing-masing, maka tidak lagi mengikuti imunisasi ini di sekolah,” jelasnya.
Melakukan Imunisasi
Beberapa terlihat tenang dan tidak takut, namun beberapa lainnya juga ada yang menangis dan ketakutan. Dengan sigap guru mendampingi siswa agar semua tenang, aman, dan tertib.
Setelah melakukan imunisasi, siswa keluar dari aula, didata dan diberi permen hadiah dari keberanian mereka dalam melakukan imunisasi.
Siswa Kelas I Bougenvill Riani Irvanda Adeeera mengaku tidak takut dan berani untuk diimunisasi. “Saya nggak takut,” ucapnya singkat. (*)
Editor Ichwan Arif.