PWMU.CO – Forum Guru Muhammadiyah Cangaan (FGMC) berlomba memanah. Lokasinya di di Cafe Tebing Wagos Gosari, Ujungpangkah, Gresik, Jawa Timur, Senin (21/8/2023).
Kegiatan perdana FGMC ini untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Pesertanya 31 guru di lingkungan Muhammadiyah Ranting Canga’an. Yakni terdiri dari MI Muhammadiyah 5, TK Aisyiyah 19, TPA, dan Madrasah Diniyah.
Ketua FGMC Miftachul Ma’ayis SPdI mengungkap, “FGM secara ranting baru ada di kita, yakni Ranting Canga’an. Di Ranting mana pun di kecamatan Ujungpangkah belum ada, bahkan se-Indonesia sekali pun,” ujarnya.
Ketua Panitia Wildanul Kholif SPd berharap kegiatan ini menambah keakraban, kekompakan, dan menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan dalam memperjuangkan visi misi dan tujuan pendidikan di Ranting Canga’an. “Maka FGMC mengadakan peringatan HUT RI tahun ini dengan beberapa jenis perlombaan yang diadakan selama dua hari,” jelasnya.
Pada hari pertama (19/8/2023) ada lomba serba estafet. Seperti estafet sarung, bola, air, jepit sedotan dengan hidung, dan Spongebob. Ada pula balap sarung. Semuanya dimainkan secara berkelompok. “Yang dinilai adalah kekompakan,” imbuhnya.
Lokasinya di Pantai Pasir Putih Delegan, Panceng, Gresik. Dengan iringan angin sepoi-sepoi, di bawah terik matahari yang berlantaikan pasir, perlombaan berlangsung seru.
“Penuh kekompakan, sangat menyegarkan pikiran bapak ibu guru semua sehingga kembali ke sekolah menyambut siswa dengan senyuman dan hati senang,” tambahnya.
Keseruan Hari Kedua
Hari kedua (21/8/2023), ada lomba yel-yel bertema kemerdekaan yang diikuti setiap lembaga, puisi kemerdekaan, karaoke lagu 17 Agustus ’45, dan ditutup dengan Panahan.
Zulfa Sulistina SPd, salah satu peserta, mengungkap perasaannya selama mengikuti kegiatan ini. “Sangat seru sekali terutama pada estafet sarung yang sampai terjatuh,” ujarnya.
Kemudian pada lomba yel-yel kemerdekaan, perwakilan MI Muhammadiyah 5 berpose sesuai tema kemerdekaan. Mereka memakai pakaian merah putih di balut asesoris topi merah putih juga. “Ini menggambarkan semangat memperjuangkan Republik ini,” ungkap Zulfa.
Lomba hari kedua ditutup dengan pemanah perorangan. Dari 31 guru itu, yang bisa mengenai sasaran justru dari kalangan wanita. Yakni Nurhidayati SPd, Kepala TK Aisyiyah 19 dan Nur Hikma SPd, Operator TK Aisyiyah 19. Alhasil, pemenang pemanah diborong oleh TK Aisyiyah.
“Lomba pemanah ini bertujuan agar guru-guru bisa fokus, terutama dalam mendidik putra-putri di lembaga masing-masing. Sebab, tanpa diimbangi dengan kefokusan, maka tujuan pendidikan tidak akan tercapai,” imbuhnya.
Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Canga’an Fahri berharap, lomba pemanah nantinya selalu diadakan. “Karena lomba ini ada sampai tingkat nasional,” imbuhnya. (*)
Penulis Ummu Salamah Editor Mohammad Nurfatoni/SN