PWMU.CO – SD Mugres memberikan apresiasi positif kepada mahasiswa Program Kampus Mengajar di SD Muhammadiyah Kompleks Gresik (SD Mugres) Kampus B, Senin (14/8/2023).
Sekolah yang terletak di Jalan Harun Thohir 37A Gresik ini menerima 5 mahasiswa Program Kampus Mengajar dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
Seremonial penerimaan dihadiri oleh Dosen Pembina Lapangan Mixghan Norman Antono SS MPd, Pengawas Sekolah Dra Endang Murtiningsih MPd, Kepala SD Mugres Kampus B Hadi Purnomo SPd didampingi seluruh guru dan karyawan.
Dalam sambutannya, Mixghan menerangkan mahasiswa yang terlibat dalam Kampus Mengajar angkatan 6 ini telah menempuh 20 SKS yang setara dengan tugas KKN, PPL, dan tugas mata kuliah lainnya. Mereka dibebastugaskan dari tugas-tugas tersebut.
“Mahasiswa yang terlibat diharapkan benar-benar mampu memaksimalkan kemampuan dan mengasah skill karena beban tugas sudah dihapus dengan mengikuti program kampus mengajar ini,” ungkapnya.
Dia berharap, mahasiswa yang berada di SD Mugres Kampus B ini mampu menerapkan asistensi mengajar secara tepat. Selain itu, lanjutnya, mereka juga mampu mengembangkan kegiatan literasi numerasi, melakukan percepatan teknologi kepada peserta didik, dan ikut serta secara aktif dalam kegiatan sekolah.
“Yang tak kalah penting pendampingan mahasiswa dari guru dan guru pamong yang bertugas agar mahasiswa mampu melaksanakan tugas dengan baik dan maksimal,” katanya.
Kampus Mengajar
Kepala SD Mugres Kampus B Hadi Purnomo SPd dalam sambutannya berharap melalui program mampu benar-benar menyasar kepada peningkatan literasi numerasi siswa.
“Program Kampus Mengajar angkatan 6 kami terima dan siap bekerja sama menimba ilmu untuk kemajuan pendidikan, utamanya di SD Mugres Kampus B,” ujarnya.
Di akhir sesi, Dra Endang Murtiningsih MPd menaruh harapan besar kepada mahasiswa agar benar-benar memanfaatkan kesempatan ini agar mendapatkan manfaat sebesar-besarnya.
Pengawas sekolah yang juga merupakan seorang YouTuber dan pencipta lagu tentang pendidikan itu mengharapkan kedua belah pihak harus saling bekerja sama agar tercipta manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh siswa.
Dia menuturkan, siswa yang sudah memiliki budaya menulis atau membaca di sekolah harus mampu diolah dengan formula baru oleh mahasiswa yang bertugas.
“Agar sesuai zamannya dan up to date. Seperti menerapkan literasi digital, literasi budaya, ataupun literasi finansial yang belum pernah diterapkan di sekolah tersebut,” tandasnya. (*)
Penulis Kiki Rizki Amaliyah. Editor Ichwan Arif.