PWMU.CO – Si kembar difabel buktikan hasil pelatihan Qarimu. Ini terungkap saat Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wonokromo Surabaya Ir Lukman Rahim menjelaskan amal usahanya pada Kajian Pencerah Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya, Sabtu (27/8/2023).
Salah satu dari empat pilar utama program PCM Wonokromo ialah bidang dakwah. Dia ingin membangkitkan kembali bidang ini dengan mengadakan kajian-kajian di Pimpinan Ranting Muhammadiyah dalam wilayah Wonokromo.
Sebabnya, akhir-akhir ini mulai surut. Menurut Lukman, forum kajian ini bisa menjadi ajang pengembangan dakwah.
“Alhamdulillah saat ini di PCM Wonokromo sedang menggalakkan program Qarimu. Program ini untuk mencari bibit-bibit qari karena saat ini kita sedang mengalami krisis aari’,” ujarnya di Kompleks Pendidikan Muhammadiyah Wonokromo.
Dia menambahkan, kegiatan belajar ini terbuka untuk umum. “Siapa pun dan dari mana pun dipersilakan ikut belajar setiap hari Sabtu setelah Subuh. Gratis. Setiap selesai latihan disiapkan sarapan pagi,” ungkapnya.
Adapun hasil pelatihan Qarimu ini dapat mereka saksikan dari penampilan anak-anak hebat penyandang difabel di awal acara. Si kembar Nakula dan Sadewa tinggal di Kenjeran, mereka setiap Sabtu subuh sudah berada di Masjid Syuhada’.
Bidang Pendidikan
Di bidang pendidikan, Lukman menjelaskan, PCM Wonokromo memiliki lima lembaga pendidikan. Di antaranya SD Muhammadiyah 6 Gadung, SD Muhammadiyah 7 Jagir, SD Muhammadiyah 24 Ketintang, SMP Muhammadiya 4 Gadung, dan SMA Muhammadiyah 3. Kelima lembaga ini semua berkembang dengan baik.
Sepuluh tahun yang lalu, jumlah murid keseluruhan SD Muhammadiyah 24 Ketintang tidak lebih dari 50 siswa. “Gedungnya sangat tidak representatif, tetapi saat ini jumlah siswanya sudah berkembang pesat. Insyaallah dalam waktu dekat akan kita resmikan gedung baru berlantai empat,” ujarnya bersambut tepuk tangan meriah.
Kemudian SD Muhammadiyah 6 Gadung (SD Musix) telah mengembangkan aplikasi Gen Q Smart berbasis Android untuk mengotrol ibadah para siswa Setiap siswa dapat mengunduhnya di Playstore.
Aplikasi ini bisa mengontrol shalat lima waktu, mengaji, puasa, membaca buku, membantu orang tua, dan ibadah yang lain. “Masing-masing konten ada poinnya. Setiap akhir tahun ajaran diberikan reward bagi peraih poin tertinggi,” jelas distributor kemasan plastik itu. Lagi-lagi tepuk tangan jamaah bergemuruh. (*)
Penulis Basirun Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni