PWMU.CO – Struktur PDNA Gresik resmi terbentuk. Para kader perempuan muda yang mendapat amanah di jajaran Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Gresik periode 2022-2026 bersilaturahmi di Ruang Rapat lantai 3 Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik, Ahad (3/9/2023) pagi.
Di antaranya ada yang hadir bersama anak dan suami. Seperti Wakil Ketua Bidang Pendidikan Diah Eko Lestari SPd dan Anggota Departemen Kader Nur Furrotul Muarof SPdI. Sebab, mereka sebelumnya juga mengikuti Pengajian Ahad Pagi yang digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik.
Pada pukul 09.00 WIB, forum santai tapi serius itu dimulai dengan dua agenda pembiasaan wajib di PDNA. Yakni tadarus al-Maun yang dipimpin Wakil Ketua Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LHPB) Maftuchatus Saidah SPd. Kemudian berlanjut pembacaan Sepuluh Komitmen Kader NA yang dipimpin Bendahara PDNA Gresik Hernik Rosyidatul Baroroh SPd.
Sebelum memasuki sesi perkenalan masing-masing individu yang hadir, Ketua PDNA Gresik 2022-2026 Fatma Hajar Islamiyah MPd menyatakan, “Sebenarnya kita semua sudah resmi secara de jure, sudah legal secara administrasi tertulis, sehingga mari kita mulai membangun rasa memiliki terhadap NA.” Terlebih Fatma menyadari, sebelumnya mereka memang sudah berkiprah di NA.
Di hadapan 17 kader Nasyiah itu, Fatma menegaskan, “Kita semua sama-sama belajar. Saya juga belajar. Kalau ada yang kurang, silakan memberi masukan.”
Wanita yang meraih juara III Nasyiah Inspiratif 2023 pada lomba yang digelar Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur itu menekankan, mereka kini adalah keluarga, tidak sekadar berorganisasi. “Keluarga itu saling menasihati. Quuanfusakum waahlikum naro. Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka,” ujarnya mengutip at-Tahrim ayat 6.
Kepada para kader Nasyiah di hadapannya, Fatma juga menerangkan arah gerak NA sebagai organisasi ramah perempuan, ramah anak, dan ramah lingkungan. Alhasil, dia mengimbau para anggota tak perlu khawatir meninggalkan anak ketika ada rapat atau kegiatan apapun. Boleh diajak seperti halnya pagi itu di mana ada tujuh anak yang ikut serta di ruang tersebut.
Terkait ramah lingkungan dan adanya departemen baru berupa LHPB, Fatma menegaskan itu pertemuan terakhir mereka menggunakan botol plastik kemasan. “Selanjutnya silakan Yunda membawa tumbler masing-masing. Botol plastik yang sekarang kita gunakan, tidak sekali pakai, nanti Yunda bisa mengisi ulang dengan es di belakang,” ujarnya sambil menunjuk termos berisi Fanta dingin yang dia bawa.
Baca sambungan di halaman 2: Agenda Terdekat