PWMU.CO – Tiga siswa SMAM 6 Karangasem Paciran Lamongan Jawa Timur meraih Juara Tapak Suci Provinsi Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023).
Ketiga siswa tersebut yaitu kelas XII IPS Muhammad Yassir Taher meraih juara I kelas E Remaja, siswa kelas X IT Nawwaf Dzia’ul Haq yang raih Juara I Seni Tunggal Harimau, dan siswa kelas XII MIPA Bintang Alfalfa Ulinnuha sebagai juara II kelas F Remaja.
Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan Luluk Mursyidah SPd menjelaskan, prestasi ini diraih saat mereka menjadi utusan SMA Muhammadiyah 6 (SMAM 6) Karangasem Paciran Lamongan untuk mengikuti Kejuaraan Pencak silat Tapak Suci Chusnan David Cup II tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Tapak Suci (TS) Provinsi Jawa Timur.
“Kejuaraan ini berlangsung selama empat hari. Mulai dari Kamis (30/8/2023) sampai dengan Sabtu (2/9/2023) bertempat di SMA Muhammadiyah 2 (Smamda),” jelasnya.
Dia menuturkan, kejuaraan se-Jatim ini diikuti 200-an atlet pesilat. Dalam kejuaran ini SMAM 6 mengirim 3 orang pesilat dan satu orang pelatih ekstrakurikuler TS, Nibras Adi Rahman.
Proses Latihan
Sementara itu Nibras Adi Rahman menjelaskan selama menjalani proses latihan membutuhkan waktu ekstra supaya bisa meraih juara,
“Selama latihan, sangat membutuhkan tenaga ekstra dan harus bisa membagi waktu, antara latihan dengan kegiatan sekolah,” katanya.
Dia mengatakan latihan berlangsung siang dan malam hari setelah kegiatan sekolah. Selama proses latihan tersebut atlet ini harus mampu menjaga berat badan agar sesuai dengan spesifikasi ketentuan lomba.
Agar siap bertanding, maka selain latihan fisik juga dilakukan pelatihan mental. Dengan cara sering mengadakan sparing atau mengikuti event kejuaraan untuk menambah jam terbang pesilat. Jika tidak, pesilat akan mudah down alias jatuh mentalnya saat bertanding di atas gelanggang.
Bintang Alfafa Ulinnuha menceritakan pengalaman latihan yang telah dialaminya. “Latihannya cukup berat. Di samping harus bisa membagi waktu dengan baik, pola makan pun juga harus dijaga karena akan berpengaruh pada fisik,” ceritanya.
Hal senada juga disampaikan Muhammad Yassir Taher. Dia menjelaskan dalam kejuaraan tersebut harus siap menerima konsekuensi, seperti cidera fisik, tapi di balik semua itu ada kepuasan tersendiri saat mendapatkan juara.
“Alhamdulillah kami mampu meraih juara, rasanya seperti terbayar semua perjuangan yang telah dilakukan selama proses latihan,” ungkapnya. (*)
Penulis Taufiqur Rohman. Editor Ichwan Arif.