PWMU.CO – Bahayanya meremehkan shalat dibahas di khutbah Jumat SMA Muhammadiyah 4 Sidayu (Smamsi) Gresik Jawa Timur di Masjid Ad-Dakwah, Jumat (15/9/2023).
Dalam tema khutbah Nasihat bagi yang masih meremehkan shalat Mohammad Ar Rafi mengatakan pentingnya membahas perkara shalat. Sebagian kita, kadang memperhatikan ibadah lain, tetapi melupakan shalat lima waktu.
“Kita akan lihat bagaimana kedudukan shalat dalam Islam agar kita semakin sadar akan pentingnya shalat sehingga bisa terus menjaganya,” katanya.
Pertama, shalat adalah tiangnya Islam. Dalam hadist Mu’adz radhiyallahu‘anhu disebutkan, pokok perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncak perkaranya adalah jihad. Yang namanya tiang suatu bangunan jika ambruk, maka ambruk pula bangunan tersebut. Sama halnya pula dengan bangunan Islam.” (HR At-Tirmizi nomor 2616 Hasan).
Kedua, shalat adalah amalan yang pertama kali akan dihisab. Amalan seseorang bisa dinilai buruknya dinilai dari shalatnya. “Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan.
Apabila shalatnya rusak, lanjutnya, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah mengatakan, Lihatlah apakah pada hamba tersebut terdapat amalan shalat sunnah? Maka, shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang.
“Begitu juga amalan lainnya seperti itu,” ucap siswa kelas Fase F-1 ini.
Rukun Islam
Mohammad Ar Rafi menyampaikan hal ketiga yaitu bagian dari rukun Islam. Islam dibangun atas lima perkara, yaitu tidak ada sesembahan yang benar untuk dihadapi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, naik haji ke Baitullah (bagi yang mampu), dan berpuasa di bulan Ramadhan. (HR Bukhari nomor 8 dan Muslim nomor 16).
“Keempat, saking pentingnya shalat, keluarga pun diajak shalat. Allah SWT berfirman dalam Surat Maryam ayat 54-55, Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam al-quran. Sesungguhnya ia adalah seorang Rasul dan Nabi. Dan ia menyuruh keluarganya untuk shalat dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Rabbnya,” ujarnya.
Anak-anak diperintahkan untuk mengerjakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berusia sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat-tempat tidur mereka.
“Shalat begitu penting dan punya kedudukan dalam Islam. Yang meninggalkannya pun diancam dengan ghayya. Ghayya adalah sungai di Jahanam yang makanannya sangat menjijikkan, yang tempatnya sangat dalam.
Allah SWT berfirman dalam Surat Maryam 59, Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperurutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali yang bertaubat, beriman, dan beramal shalih.
Dia menuturkan orang yang meninggalkan shalat diancam keras. Perjanjian antara orang kafir adalah shalat. Barangsiapa meninggalkan shalat, maka dia telah kafir. Biasanya orang yang meninggalkan shalat adalah karena kemalasan dengan berbagai macam alasan.
“Selain itu bagi seseorang yang sibuk dengan harta sehingga melalaikan shalatnya, maka akan dikumpulkan bersama Karun. Sedangkan seseorang yang sibuk dengan pekerjaaannya sehingga melalaikan shalatnya, maka ia akan dikumpulkan bersama Firaun.
Dia menuturkan, siapa yang sibuk dengan kekuasaan sehingga melalaikan shalat, maka dia akan dikumpulkan bersama Haman (menterinya Firaun). Siapa yang sibuk dengan perdagangan sehingga melalaikan shalatnya, maka ia akan dikumpulkan bersama Ubay bin Khalaf.
Dia berharap jangan meremehkan shalat. Jagalah shalat. Meskipun kita dalam keadaan sibuk bagaimana pun, shalat tetap ditunaikan.
“Bahkan jika dalam keadaan lupa atau tertidur, lantas ingat maka shalatlah ketika ingat dan sadar walau waktu shalat telah habis asalkan bukan sengaja dan bukan dijadikan rutinitas,” tandasnya. (*)
Penulis Chilmiyati. Editor Ichwan Arif.