PWMU.CO – Asyiknya Siswa Spemdalas kelas VII belajar pelajaran matematika dengan materi bentuk aljabar dalam aplikasi kegiatan Spemdalas Culinary Festival (SCF), Jumat (15/9/2023).
Guru Matematika Endang Suprapti SPd menjelaskan, dalam pembelajaran ini siswa membuat 2 variabel, yakni M dan T.
“Di mana variabel M mewakili harga mie dan variabel T mewakili harga teh,” jelasnya wali kelas VII Brave ini.
Dia menuturkan, setiap kelompok menuliskan total harga hasil penjualan dalam bentuk aljabar. Misal, 7M + 5T artinya bisa menjual 7 porsi mie dan 5 gelas teh. Penjualan menu ini merupakan daftar menu yang dijual siswa kelas VII Brave hot mie dengan harga 10 ribu dan teh poci sebesar 6 ribu.
“Tidak hanya belajar materi bentuk aljabar dengan menghitung laba rugi hasil penjualan dalam kegiatan SCF, mereka juga belajar canva sebagai media siswa dalam memasarkan menu yang akan dijual pada siswa Spemdalas,” jelasnya.
Mereka, lanjutnya, membuat media untuk promosi yang akan dijadikan sebagai media marketing. Di dalam canva tersebut terdapat gambar menu, harga, dan kalimat promosi yang persuatif yang bisa menyakinkan pembeli sehingga mereka mau membeli dagangan yang dipromosikan.
“Mereka juga belajar matematika komplit, ya marketing, ya excel, ya laba rugi. Ini adalah bentuk aplikasi yang secara nyata dipraktikan siswa secara langsung,” ungkapnya.
Spemdalas Culinary Festival
Endang Suprapti menjelaskan dalam kegiatan SCF yang dilaksanakan SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Jawa Timur yang dilaksanakan rutin setiap hari Jumat secara bergiliran setiap level kelas ini bisa menjadi media belajar siswa secara efektif.
“Sebelum kegiatan SCF, siswa bersama dengan wali kelas melakukan koordinasi dan kesepakatan terkait dengan menu yang akan dijual, sekaligus berapa harga masing-masing menunya, baik itu makanan dan minumannya,” katanya.
Dia menuturkan, setelah menu dan harga sudah ditentukan, siswa menawarkan menu kepada warga Spemdalas, mulai dari siswa, guru, dan karyawan.
“Siswa kelas VII Brave mencatat di tabel masing-masing dan kemudian menyalin dalam file Excel, sehingga bisa mengetahui laba dan rugi dagangan yang dijual di SCF,” tambahnya.
Dalam kegiatan ini, tegasnya, siswa bisa berkomunikasi pada publik untuk menawarkan dagangannya. Kedua, mereka bisa menyatakan hasil penjualan dalam bentuk aljabar.
“Nilai edukasi yang ketiga yang bisa memberikan nilai tambah pada diri siswa yaitu mereka bisa belajar aljabar dengan membuat tabel dalam bentuk Excel dari data laba ruginya,” tandasnya. (*)
Penulis/Editor Ichwan Arif.