PWMU.CO – Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krembangan Ngabuburit bersama dengan guru dan karyawan SD Muhammadiyah 11 dan SMP Muhammadiyah 11 Surabaya di gedung SD Muhlas Jalan Dupak Bangunsari 35-41, Krembangan, Surabaya, Sabtu (17/6).
Dalam Ngabuburit dengan tema ’Membangun Profesionalisme yang Berkarakter Islami dan Berkemajuan’, Najib Sulhan MA selaku narasumber menyampaikan pentingnya membangun karakter yang dimulai dari pembiasaan-pembiasaan yang kecil. Salah satunya adalah budaya antri.
(Baca: Membina Anak Jalanan dan Mantan PSK, Sisi Lain Dakwah Muhammadiyah Krembangan)
”Coba kita amati budaya antri adalah perilaku yang sangat sepele sekali, namun dalam filosofinya begitu banyak. Pembelajaran mulai dari kedisiplinan, keteraturan dan kejujuran ada semuanya,” ujarnya.
Tak kalah penting, lanjut Najib adalah membangun budaya literasi di sekolah-sekolah Muhammadiyah yang . ”Tradisi literasi bisa diagiatkan dengan cara mengaktifkan majalah dinding (mading) sekolah, atau dengan program one day, one book,” tuturnya.
Di akhir paparannya, Najib mengungkapkan ada 4 tahapan guru berkarakter, yakni keberadaannya bisa diterima, kemudian keberadaannya disukai dan keberadaanya dipercaya, serta keberadaanya selalu dirindukan. ”Jadilah guru yang berkarakter jika tidak ada di sekolah, maka keberadaan guru itu akan sangat dirindukan oleh semua orang,” pesannya.
(Baca juga: Kehidupan semakin Keras, Remaja Muhammadiyah Dituntut Punya Ketrampilan Hidup)
Di sisi lain, Ketua Majelis Dikdasmen PCM Krembangan Izza Anshori MT mengajak semua pihak untuk bisa mengamalkan surat Al-ashr dengan cara menerapkan disiplin waktu. Baik saat pembelajaran maupun dalam kegiatan apapun.
”Surat ke-103 dalam al-Qur’an ini sangat pendek, namun mengandung hikmah yang sangat dalam. Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang beriman yang senantiasa memberi nasihat dalam kesabaran,” tuturnya.(fery/aan)