PWMU.CO – SMP Miosi menyelenggarakan One Day Boarding School yang lebih dikenal dengan Muqim, Jumat-Sabtu, (22-23/9/2023).
Koordinator Ismuba SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) Jawa Timur Iddris menjelaskan Muqim sebagai program Miosi untuk memperdalam ilmu keagamaan.
“Muqim merupakan kegiatan menginap di sekolah selama sepekan. Di hari Jumat sampai Sabtu dengan tujuan memperdalam ilmu keagamaan, dipelajaran regular pendidikan agama islam hanya ada tiga jam pelajaran, ketika muqim ada pendalaman materi terkait tarikh, setoran hadist, tafsir, trensains, akidah,” Jelasnya.
Dia menuturkan, selain pendalaman terkait materi keagamaan, ada pembiasaan-pembiasaan ketika muqim, pembiasaan shalat malam, mencuci piring setelah makan, membereskan kamar tidur. Selain itu juga pembiasaan yang laki-laki menjadi imam shalat.
Terkait pembiasaan menjadi imam sholat bagi laki-laki,lanjutnya, siswa putra yang sudah siap menjadi imam, kita fasilitasi mereka menjadi imam ketika shalat maghrib dan isya.
“Mereka melalui seleksi dari segi bacaan dan mentalnya, yang menjadi imam harus sudah tahap al-Quran, pembiasaan menjadi imam sholat ini dalam rangka perkaderan imam shalat yang berani dan bacaannya bagus,” katanya.
Selain itu, sambungnya, sudah ada 10 anak yang secara bergantian siap menjadi imam. Mereka sudah siap mentalnya dan bacaannya sudah bagus. Sekolah menyiapkan anak-anak menjadi imam lebih efektif jika anak-anak itu dilatih terlebih dahulu dengan jumlah makmum yang jumlahnya sedikit, untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak-anak.
Muqim Miosi
Iddris menjelaskan, untuk imam sholat maghrib ketika Muqim Miosi Jumat (22/9/23) yaitu siswa kelas VIII A Maulana Hafidz Muchlisin, di rakat pertama membaca al-Mulk ayat 1-8, di rakat kedua membaca al-Kautsar, sedangkan imam shalat isya yaitu siswa kelas VIII A Muhammad Donavan Yeraldi, di rakat pertama membacakan al-Insan ayat 1-13, di rakat kedua al-Insan ayat 14-25.
Maulana Hafidz Muchlisin menyatakan kesan senangnya setelah menjadi imam shalat maghrib, “Sangat senang bisa mengimami guru, karyawan, serta teman-teman. Jadi tahu rasanya menjadi imam, meskipun awal-awal ada prerasaan grogi,” kesannya.
Dia memberikan tips belajar menjadi imam shalat, cari tahu terlebih dahulu jadwal menjadi imamnya, untuk persiapan mental, lalu persipkan mau membaca surat apa saja dan belajar terus membacanya. (*)
Penulis Mahyuddin. Editor Ichwan Arif.