PWMU.CO – Hadirkan pemusik angklung, siswa TK Aisyiyah 7 Kota Probolinggo tampil menyanyi, Jumat (22/9/2023). Sebanyak 87 anak dan 12 guru menyaksikan di halaman sekolah yang berlokasi di Jalan Mawar 13, Kota Probolinggo itu.
Guru pendamping ekstrakurikuler angklung Dwi Agustina SPd berharap, anak dapat mengenal musik angklung dan cara memainkannya. Selain itu, harapannya anak-anak tahu alat musik angklung bisa dikolaborasikan dengan alat musik lainnya.
Agenda ini dimulai tepat pukul 07.00 WIB dengan ice breaking. Seperti bernyanyi ‘TK ABA’, tepuk semangat, dan tepuk Mentari. Anak-anak duduk dengan pendampingan guru kelas masing-masing. Sementara di hadapan mereka, Andri dan Rahyu Hadiasah sudah siap dengan angklungnya.
Karena Andri dan Rahayu juga membawa alat musik selain angklung, mereka mengenalkan nama-nama alat musiknya terlebih dahulu. Yakni gimbal, bass, dan ketipung.
Setelahnya, seluruh siswa TK itu antusias menyanyi diiringi angklung. Lagu pertama berjudul “Kasih Ibu”. Anak-anak senang dan antusias mendengarkan alunan musik sambil ikut bernyanyi.
Arjuna Aryo Damara dari B2 berkomentar, “Musik angklungnya banyak! Nanti Juna mau coba main yang bulat itu, Bu.” Juna, sapaan akrabnya, sambil menunjuk alat musik ketipung.
Keseruan berlanjut. Giliran enam anak perempuan maju dan menyanyikan lagu Kasih ibu dan Suwe ora jamu. Tak mau kalah, tujuh anak laki-laki kemudian menyanyi Gundul-Gundul Pacul.
Sebagai penutup, semua siswa menyanyikan Gambang suling. Acara berakhir pukul 08.00 WIB dengan doa bersama.
Bagi Andri dan Rahayu, ini merupakan pengalaman pertama keduanya diundang tampil di hadapan anak-anak. “Pengalaman berharga ini merupakan tantangan untuk dapat memainkan musik angklung yang bertemakan lagu anak-anak. Semoga kami bisa di undang kembali,” ujar Andri.
Kepala TK Aisyiyah 7 Dra Aya Sophia berharap, pengenalan alat musik dan cara memainkan sejak usia dini itu akan memberi variasi pengetahuan anak. “Sebagai olah rasa yang mengasah kepekaan anak,” ungkapnya. (*)
Penulis Wardatus Soleha Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni