PWMU.CO – Kurangi sampah, Musyda ke-11 Nasyiatul Aisyiyah Jember yang digelar di SMK Muhammadiyah 5 Jember tanpa menggunakan banner.
Musyawarah Daerah Ke-11 Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Jember yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 5 Jember, Desa Cakru, berlangsung Ahad (24/9/23).
Dalam pelaksanaan Musyawarah Daerah Ke 11 Nasyiatul Aisyiyah Jember disambut dengan pemberian merchandise yang dapat digunakan berkali-kali. Tujuannya, mengurangi sampah yang tidak ada usainya.
Seperti yang disampaikan Erna Widiastutik Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Jember dalam sambutanya.
“Dalam kegiatan Musyawarah Daerah Ke 11 Nasyiatul Aisyiyah Jember kali ini mengupayakan untuk ramah lingkungan dengan memberikan beberapa pernak-pernik yang bisa digunakan kembali,” ujarnya.
“Jika biasanya setiap ada acara untuk air minum menggunakan gelas atau botol plastik, kami upayakan peserta dan tamu undang menggunakan tumbler yang sudah kami berikan untuk digunakan dan bisa dibawa pulang,” tambahnya.
Musyda Tanpa Banner
Begitu juga imbauan dari Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur yang diwakili oleh Zahrotun Jannah, SKom MM, terkait penanggulangan sampah pada setiap acara khususnya Nasyiatul Aisyiyah.
Zahrotun menyampaikan pada sambutanya, “Mungkin bapak ibu bertanya-tanya mengapa di acara musyda ini tidak menggunakan banner? Karena ini salah satu cara Nasyiatul Aisyiyah untuk mengurangi sampah terutama sampah banner,” jelasnya.
Kegiatan Musyawarah Daerah Ke-11 Nasyiatul Aisyiyah Jember juga memberi kesan baik bagi para peserta musyda, seperti yang disampaikan Ayunda Umi Khofiatun Nadhiro.
“Senang sekali dengan jamuan yang diberikan panitia, karena selain kita jadi peserta musyda yang diberikan sajian makanan, kita juga bisa membawa pulang botol minum yang kita gunakan saat musyda dan bisa kita gunakan kembali,” paparnya.
Dengan adanya botol tumbler dari panitia, juga berdampak baik bagi lingkungan sekitar. “Sehingga kita tidak menyumbang sampah lebih besar setelah musyda berakhir,” ungkap Nadhiro. (*)
Penulis Wihdatul Hasanah. Editor Darul Setiawan.