PWMU.CO – Pemilu 2024 terbesar dan paling kompleks di dunia mencuat dalam Kelas Politik Perempua yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jatim di My Dormy Hostel UMM, Kamis (28/9/2023).
Penyampainya adalah Titi Anggraini saat memberi materi Partisipasi Politik Perempuan. Sesuai term of reference (TOR), materi ini berfokus pada penguatan calon anggota legislatif dari kader Aisiyah agar memiliki visi misi yang berkiblat pada visi perempuan berkemajuan, gender mainstreaming, serta mendorong dan memberdayakan perempuan lain untuk juga aktif dalam wilayah publik.
Selain itu, calon perempuan dan relawannya diharapkan juga memiliki kemampuan menyusun visi misi yang menarik sesuai dengan kebutuhan konstituen di wilayahnya masing-masing.
Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menyampaikan materinya melalui media Zoom Cloud Meetings yang disiarkan live di YouTube Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jatim.
“Pemilu 2024 bukanlah sesuatu yang mudah, tidak hanya bagi politik perempuan namun juga bagi pemilu Indonesia. Dinamika dan tantangannya bisa jadi kurang familiar dan biasa-biasa saja,” paparnya mengawali materi.
Anggota Lembaga Penelitian dan Pengembangan Aisyiyah (LPPA) Pimpinan Pusat Aisyiyah ini menambahkan Pemilu 2024 akan menjadi pemilu serentak satu hari terbesar di dunia.
“Kita akan kembali memilih lima posisi sekaligus dengan lima surat suara DPR, DPD, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan Presiden dan Wakil Presiden dalam satu hari yang sama di TPS yang sama itu menjadikan Pemilu 2024 sebagai Pemilu serentak satu hari terbesar di dunia, the biggest one-day election in the world,” terangnya.
Lebih jauh, dia melanjutkan, Pemilu 2024 akan menjadi yang terbesar juga dengan jumlah logistik surat suara sebanyak 1,2 miliar lembar lebih yang harus didistribusikan ke 823.000 TPS serta tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan juga kantor perwakilan Indonesia di luar negeri.
“Jadi sangat luar biasa. Tetapi di saat yang sama pemilu yang besar dalam skala yang sangat luar biasa tadi juga menjadikan pemilu di Indonesia sebagai salah satu pemilu paling kompleks dan rumit di dunia, the most complex election system in the world,” ungkap pengajar Bidang Studi Hukum Tata Negara (HTN) khususnya tentang pemilu di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) ini.
Baca sambungan di halaman 2: Enam Syarat Terwujudnya Politik Perempuan