PWMU.CO – Puisi Berantai yang dibacakan 3 siswa, Evelyn Aufa Nadhifa, dan ufa Nur Adhia, Kansa Almira meriahkan Gebyar Maulid Nabi Muhammad SAW di SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Jawa Timur, Jumat (29/9/2023).
Kegiatan yang digelas di Cordoba Hall, ketiga siswa Spemdalas tersebut membacakan 3 puisi yang berjudul Sajadah Panjang karya Taufik Ismail, Tuhan, Kita Begitu Dekat karya Abdul Hadi WM, dan Ketika Engkau Bersembahyang karya Emha Ainun Najib.
Siswa kelas VIII Evelyn Aufa Nadhifa mengaku lega dan senang bisa menampilkan puisi yang berjudul Ketika Engkau Bersembahyang. Dia mengungkapkan, puisi ini memiliki kesulitan, terutama pada kalimat yang panjang-panjang.
“Butuh kekuatan vokal dan penghayatan dalam membacakan di depan teman-teman,” katanya.
Dia menuturkan, dalam puisi berantai ini sedikit tertolong karena membacanya bisa bergantian. Tiap dua bait, berganti pada pembaca yang lain sehingga bisa mempersiapkan kekuatan vokal dan penghayatannya.
Puisi Berantai
Elyn sapaan akrabnya menjelaskan saat membacakan puisi memang sempat blang, tetapi dengan cepat bisa teratasi dengan baik.
“Butuh latihan selama 4 hari untuk bisa memadukan ketiga puisi. Menyamakan karakter isi puisi. Di akhir pembacaan ada kalimat yang dibaca secara bersama sebagai bentuk penutup puisi yaitu kalimat sembilan puluh sembilan,” ujarnya.
Berikut teks 3 puisinya.
Sajadah Panjang karya Taufik Ismail
Ada sajadah panjang terbentang
Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba
Kuburan hamba bila mati
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan sujud
Di atas sajadah yang panjang ini
Diselingi sekedar interupsi
Mencari rezeki, mencari ilmu
Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara azan
Kembali tersungkur hamba
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud dan tak lepas kening hamba
Mengingat Dikau Sepenuhnya.
Tuhan, Kita Begitu Dekat karya Abdul Hadi WM
Tuhan Kita begitu dekat
Sebagai api dengan panas
Aku panas dalam apimu
Tuhan Kita begitu dekat
Seperti kain dengan kapas
Aku kapas dalam kainmu
Tuhan Kita begitu dekat
Seperti angin dengan arahnya
Kita begitu dekat
Dalam gelap
Kini aku nyala
Pada lampu padammu
Ketika Engkau Bersembahyang karya Emha Ainun Najib
Ketika engkau bersembahyang Oleh takbirmu pintu langit terkuakkan Partikel udara dan ruang hampa bergetar Bersama-sama mengucapkan allahu akbar
Bacaan Al-Fatihah dan surah Membuat kegelapan terbuka matanya Setiap doa dan pernyataan pasrah Membentangkan jembatan cahaya Tegak tubuh alifmu mengakar ke pusat bumi
Ruku’ lam badanmu memandangi asal-usul diri Kemudian mim sujudmu menangis Di dalam cinta Allah hati gerimis
Sujud adalah satu-satunya hakekat hidup Karena perjalanan hanya untuk tua dan redup Ilmu dan peradaban takkan sampai Kepada asal mula setiap jiwa kembali
Maka sembahyang adalah kehidupan ini sendiri Pergi sejauh-jauhnya agar sampai kembali Badan di peras jiwa dipompa tak terkira-kira Kalau diri pecah terbelah, sujud mengutuhkannya
Sembahyang di atas sajadah cahaya Melangkah perlahan-lahan ke rumah rahasia Rumah yang tak ada ruang tak ada waktunya Yang tak bisa dikisahkan kepada siapapun
Oleh-olehmu dari sembahyang adalah sinar wajah Pancaran yang tak terumuskan oleh ilmu fisika Hatimu sabar mulia, kaki seteguh batu karang Dadamu mencakrawala, seluas ‘arasy sembilan puluh sembilan. (*)
Penulis/Editor Ichwan Arif.