PWMU.CO – Smamsatu menggelar Kajian Interaktif untuk emarakkan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan di hall lantai 7, Rabu (27/9/23).
Acara ini dirancang oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Al Islam, Kemuhammadiyah dan Bahasa Arab (Waka Ismuba) SMA Muhammadiyah 1 (Sammsatu) Gresik Jawa Timur bersama tim dengan tema Meraih Cinta Rasul melalui Gerakan al –Maun.
Kepala Smamsatu Ainul Muttaqin MPd menjelaskan bahwasanya dalam gemuruh Maulid Nabi Muhammad SAW peserta didik setidaknya mengetahui dan meneladani bagaimana tulus dan ikhlas dari kisahnya dengan pengemis buta yahudi.
“Anak anak teladanilah Rasulullah bagaimana harus tulus dan ikhlas kepada orang yang setiap hari mencaci, memfitnah beliau, namun tetap tulus ikhlas membantu dengan memberi makan hingga Rasulullah wafat,” jelasnya.
Kajian Interaktif disampaikan Wakil Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Gresik Anas Thohir, SAg MPdI guru Al-Islam. Dalam kajiannyannya, dia mengangkat Surat al-Maun dan Surat al-Mudassir ayat 42, 43, 44 yakni wujud cinta terhadap Allah dan Rasulullah maka ibadah sosial adalah salah satu perwujudannya
“Jangan hanya membaca dan menghafal ayatnya saja, berbagi dan sinergi dengan memberikan sedikit harta yang kita miliki mampu membantu teman dan sekitar yang mungkin kesulitan membayar SPP,” katanya.
Dia menuturkan, sebab orang yang masuk neraka dengan mengutip ayat 42-43 Surat al-Mudassir. “Bukan orang yang tidak sholat saja yang masuk neraka, tetapi orang yang tidak beribadah sosial juga bisa masuk neraka karena tidak peduli terhadap sesama, tidak peduli kelaparan orang miskin sekitarnya,” tegasnya.
Kajian Interaktif
Kajian dilanjutkan dengan tanya jawab Interaktif dengan slogan Murid Bertanya Ustadz Menjawab yang dipandu oleh Muhammad Naufal Lc Msi.
Berbagai pertanyaan dari peserta didik salah satunya adalah siswa kelas XII Soshum B.2 M Bintang Athalla yang bertanya terkait keragaman bacaan Al-Quran. “Maaf, ust Rasulkan sebaik-baik uswatun hasanah, mengapa bacaan al-Quran berbeda-beda,” tanyanya.
Naufal menjelaskan bahwasanya di dunia ada 7 bacaan yang sudah disepakati oleh jumhur ulama. “Tidak perlu bingung, di dunia ini ada 7 bacaan qiraah sab’ah yang disepakati jumhur ulama bahkan ada yang menyampaikan 10 bacaan qiraah asyrah.
“Jadi tugas kita tidak perlu menyalahkan, tapi nantinya bisa mulai dipelajari jelasnya,” jawabnya. (*)
Penulis Hadiyatan Wasilah. Editor Ichwan Arif.