PWMU.CO – Etika bermedsos disampaikan dalam pelatihan jurnalistik yang digelar di SMA Muhammadiyah X Surabaya (SMAM X), Sabtu (30/9/2023).
Bertempat di aula putri gedung SMA Muhammadiyah 10 Surabaya (SMAM X) Jl. Genteng Muhammadiyah 45 Surabaya, pelatihan jurnalistik diikuti oleh 32 peserta dari kader Ortom Muhammadiyah dan sekolah/kampus Muhammadiyah.
Sebanyak 17 peserta perwakilan IPM-IMM di berbagai sekolah/kampus Muhammadiyah. SD Muhammadiyah 1 Driyorejo (SD Mudri) Gresik ikut ambil bagian dalam acara ini dengan mengirimkan guru.
”Senang bisa mewakili SD Mudri mengikuti pelatihan ini. Semoga bisa mendapatkan banyak ilmu dan bisa menyampaikan kepada siswa kami supaya bisa berperilaku baik dalam bermedia sosial,” kata Alfionita Kusumawardhani SSi SPd, guru kelas 5.
Pelatihan jurnalistik mengambil tema mencetak jurnalis muda Muhammadiyah terselenggara atas kerja sama MPID PDM Surabaya, PD IPM Surabaya , dan PC IMM Surabaya.
Acara dibuka Wakil Ketua PDM Surabaya Suhadi M. Sahli MAg. Pembicara Drs Andi Hariyadi MPdI, Ketua MPID PDM Surabaya, dan Ahmad Santoso, editor Jawa Pos dan Klikmu.co.
Andi Hariyadi dalam paparannya mengatakan, kekuatan berita bisa memengaruh banyak orang. ”Berita baik maupun jelek, bahkan ujaran kebencian sekalipun bisa merusak keberadaan masyarakat. Inilah yang harus diantisipasi dengan berlaku etika bermedsos,” tutur Andi Hariyadi.
Ada empat media sosial yang menduduki peringkat teratas paling banyak digunakan saat ini. Yaitu Facebook, YouTube, WhatsApp, dan Instagram.
Andi Hariyadi menunjukkan pengguna Facebook mencapai 2.958.000.000 orang, YouTube 2.514.000.000 orang, WhatsApp 2.000.000.000 orang, dan terakhir Instagram 2.000.000.000 pengguna.
Dia mengutarakan riset bermedia sosial menurut Microsoft tahun 2020 bahwa netizen Indonesia paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Tingkat kesopanan dalam bermedia sosial dari 32 negara, Indonesia pada peringkat 29. Ini survei menurut Civility Index.
Duabelas langkah bijak dalam etika bermedsos ditambahkan oleh Andi Hariyadi di akhir materi. Yaitu ujaran kesopanan, jauhi kata provokatif (SARA), jauhi porno, jaga persatuan, tidak menyebar kebohongan, hormati hak cipta, tabayun, ishlah, ukhuwah, ta’awun, ihsan, dan fastabiqul khoirot.
”Dengan memiliki etika yang baik saat bermedia sosial diharapkan kader Muhammadiyah tumbuh dan menjadi jurnalis andal,” tandasnya. (*)
Penulis Elisyah Susanty Editor Sugeng Purwanto